Rabu 30 Jun 2021 15:52 WIB

Wapres: Vaksinasi Mampu Kurangi Tingkat Keparahan

Vaksinasi memang tidak berarti membuat seseorang kebal dan terbebas dari Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wakil Presiden Ma'ruf Amin kembali mengajak masyarakat untuk mau melaksanakan vaksinasi Covid-9. Wapres mengingatkan, kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah program vaksinasi. (Ilustrasi vaksinasi Covid-19)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Wakil Presiden Ma'ruf Amin kembali mengajak masyarakat untuk mau melaksanakan vaksinasi Covid-9. Wapres mengingatkan, kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah program vaksinasi. (Ilustrasi vaksinasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin kembali mengajak masyarakat untuk mau melaksanakan vaksinasi Covid-9. Wapres mengingatkan, kunci keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah program vaksinasi.

Wapres mengakui, vaksinasi memang tidak berarti membuat seseorang kebal dan terbebas dari Covid-19. "Tetapi vaksinasi mampu mengurangi tingkat keparahan seseorang apabila terkonfirmasi positif Covid-19," kata Ma'ruf saat hadir secara virtual di acara Vaksinasi Massal Tahap II kerjasama Yayasan Dewa Dewi Indonesia, Traveloka dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Rabu (30/6).

Baca Juga

Karena itu, ia mendorong masyarakat dan seluruh pihak menggencarkan vaksinasi Covid-19. Apalagi, ancaman Covid-19 sampai saat ini belum berakhir, bahkan terjadi tren peningkatan kasus pasca libur lebaran dan akibat interaksi sosial, aktivitas ekonomi serta masuknya virus Covid-19 varian Delta.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah juga telah berupaya menambah jumlah tempat tidur, tenaga kesehatan dan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat lebih ketat, melakukan intensifikasi pelaksanaan testing dan tracing, serta melakukan vaksinasi secara besar-besaran.

Upaya percepatan vaksinasi dilakukan untuk membentuk herd immunity yang ditargetkan 70 persen secara nasional atau 181,5 juta penduduk, dengan target per hari 1 juta dan secara bertahap akan ditingkatkan hingga 2 juta per hari. 

"Kita dihadapkan pada situasi yang menuntut semua pihak untuk berkolaborasi dan bahu membahu menangani pandemi Covid-19 dengan selalu mengingatkan penerapan protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran virus Corona," katanya.

Wapres menambahkan, vaksinasi juga tidak serta merta menggantikan implementasi protokol kesehatan. Karena itu, setelah divaksin pun, seluruh pihak wajib menjaga protokol kesehatan.

"Yang sudah divaksinasi untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dan melindungi mereka yang belum mendapat vaksin, serta membantu Pemerintah dan Pemerintah daerah dalam menyampaikan informasi, memberikan edukasi, dan mengajak masyarakat yang belum divaksinasi untuk mengikuti program vaksinasi dan senantiasa berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," kata wapres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement