REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ajeng Arum Sari menyampaikan pihaknya memiliki penelitian daur ulang limbah masker. Hal ini untuk merespons permasalahan timbunan limbah masker khususnya selama masa pandemi.
"Kami menawarkan solusi berupa konsep teknologi daur ulang, khusus pada masker limbah domestik, bukan yang berasal dari fasilitas layanan kesehatan. Harapan kami dengan adanya kerja sama kita dapat berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah masker," kata Ajeng, dalam keterangannya, Selasa (29/6).
LPTB LIPI memiliki penelitian daur ulang tersebut sejak Mei 2020. Pihak yang tertarik untuk melakukan pengolahan limbah masker akan dibantu untuk merumuskan konsep hingga konsultasi teknis dengan perjanjian kerja sama.
Masyarakat kini diserukan untuk menggunakan masker ganda, yakni memakai masker medis terlebih dahulu lalu melapisnya dengan masker kain. Berbeda dengan masker kain yang bisa dicuci, masker bedah hanya bisa sekali pakai.