Senin 28 Jun 2021 21:54 WIB

Kominfo Minta Pemda Bantu Pembangunan 421 BTS di NTT

Ada 421 BTS di wilayah NTT yang ditargetkan rampung tahun 2022.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang petugas melakukan pengecekan rutin perangkat menara BTS (ilustrasi).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Seorang petugas melakukan pengecekan rutin perangkat menara BTS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate meminta Pemerintah daerah ikut membantu mempercepat pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di wilayah terdepan, tertinggal dan terpencil (3T), khusus di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Johnny mengatakan, ada 421 BTS di wilayah NTT yang ditargetkan rampung tahun 2022.

Johnny menilai percepatan pembangunan itu bisa dilakukan dengan dukungan penuh pemerintah daerah.

Baca Juga

“Ada 421 BTS untuk 421 desa yang akan diselesaikan pada tahun 2021 ini, dan tahun depan 2022. Saya harapkan ini bisa dilakukan akselerasi sehingga lebih cepat,” ujar Johnny melalui siaran pers saat Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan BTS dan Program Literasi Digital di Provinsi NTT, Senin (28/6).

Johnny mengatakan, pembangunan BTS membutuhkan koordinasi yang baik antara Kementerian Kominfo dan pemerintah daerah, terutama berkaitan penyediaan lahan yang sesuai dengan rencana pembangunan daerah. Karena itu, penting peran Pemerintah daerah memastikan ketersediaan lahan dengan koordinat tepat, yang dibutuhkan untuk pembangunan dan pengembangan desa, kecamatan dan kabupaten.

“Mengapa itu, karena BTS gak bisa dibangun di langit, BTS juga tidak bisa dibangun di dasar laut atau di air, dia bisa dibangun di lahan, di darat, di tanah," katanya.

Johnny pun menegaskan pembangunan BTS perlu diselaraskan dengan rencana pembangunan daerah. Ini dilakukan agar coverage sinyal telekomunikasi dan internet dapat mendukung pencapaian target pembangunan daerah secara optimal.

Karena itu, Johnny berharap penyediaan lahan untuk pembangunan BTS berada di lokasi yang dekat dengan pemukiman, sarana pendidikan dan pelayanan masyarakat. Hal itu diperlukan agar tidak lagi beredar informasi siswa maupun guru harus naik ke gunung untuk mencari akses sinyal internet.

"Agar di wilayah di mana ada coverage sinyalnya, di situlah nanti pemukiman masyarakat, di situlah nanti kantor layanan pemerintahan, disitulah nanti sekolah-sekolah dan kegiatan-kegiatan lainnya,” katanya.

Politikus Partai NasDem itu juga mengimbau dan mengajak pemerintah daerah untuk memanfaatkan infrastruktur TIK. Bahkan dengan penyediaan akses telekomunikasi di wilayah yang kini blankspot, diharapkan akan mendukung transformasi digital di NTT.

“Saya tidak berharap nanti ada lagi wilayah kegiatan masyarakat yang blankspot, jadi akan dibangun 421 BTS ini satu titik awal lompatan dan fondasi transformasi digital, migrasi aktifitas masyarakat Nusa Tenggara Timur dan aktifitas ruang fisik ke aktifitas ruang-ruang digital,” ujarnya.

Selain itu, Johnny juga mendorong pemerintah daerah juga menyiapkan talenta digital yang memadai.

“Talenta digital di Nusa Tenggara Timur akan dan harus menjadi lompatan raksasa kita agar setara dengan saudara dan sahabat sebangsa dan tentunya tetangga kita,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement