Ahad 27 Jun 2021 13:16 WIB

Tangani Covid-19, Ngabalin Sebut Jokowi Kurang Tidur

Presiden memantau terus dari menit ke menit.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Tangani Covid-19, Ngabalin Sebut Jokowi Kurang Tidur. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tangani Covid-19, Ngabalin Sebut Jokowi Kurang Tidur. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, pemerintah saat ini fokus dan memberi perhatian lebih pada penanganan pandemi Covid-19. Bahkan, Presiden Joko Widodo disebutnya kurang tidur hingga kantong matanya tebal.

"Saya melihat beliau memantau, menelepon beberapa gubernur, bicara dengan Pak Airlangga (Hartarto). Presiden memantau terus dari menit ke menit, saya tahu tadi malam presiden tidur jam berapa, itu tidak lain memantau situasi," ujar Ngabalin dalam sebuah diskusi daring, Ahad (27/6).

"Presiden konsentrasi penuh. Usia kami tidak jauh, tapi kantong mata presiden itu jauh lebih tebal," tambahnya.

Ia juga menjelaskan, keputusan Jokowi untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro merupakan langkah yang tepat. Sebab, kebijakan tersebut bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 hingga ke level terkecil.

"Saya ingin katakan bahwa PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan Covid-19, hingga ke desa atau langsung ke akar masalah, yaitu komunitas," ujar Ngabalin.

Jika PPKM mikro berjalan dengan baik di lapangan, seharusnya laju penyebaran kasus Covid-19 dapat terkendali dengan baik. Namun, persoalan paling mendasar itu adalah PPKM mikro yang masih belum menyeluruh diterapkan oleh daerah-daerah.

Untuk itu, ia meminta para kepala daerah untuk menumbuhkan komitmen yang sama dan mempertajam PPKM mikro secara optimal. Lewat posko-posko yang telah terbentuk di masing-masing wilayah.

"Kemudian mempertajam apa yang disebut dengan penerapan PPKM mikro secara optimal dengan posko-posko yang ada, posko-posko Covid-19 yang telah terbentuk di masing-masing wilayah desa atau kelurahan," ujar Ngabalin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement