REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, pemerintah daerah belum memutuskan membuka sekolah bertatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022.
"Kami mempertimbangkan kegiatan belajar mengajar tatap muka," kata Iti Octavia di Lebak, Rabu (23/6). Pemerintah daerah rencananya pada tahun ajaran baru menerapkan pembelajaran tatap muka, namun Kabupaten Lebak kini masuk zona oranye penyebaran Covid-19.
Bahkan, penyebaran virus corona kini menembus 4.032 orang, di antaranya 3.477 orang dinyatakan sembuh, 478 orang isolasi dan perawatan medis serta 77 orang dilaporkan meninggal dunia.
"Kami belum bisa memutuskan pembelajaran tatap muka, karena kasus corona yang menyerang anak sebanyak 468 orang, " katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah kini memfokuskan pada upaya pengendalian corona melalui pengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Saat ini, katanya, masyarakat diminta membudayakan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
Pemerintah daerah juga memaksimalkan pelayanan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan). Menurut bupati, pelayanan 3T itu untuk menemukan kasus baru dan mereka yang memiliki gejala virus corona dirujuk ke RSUD Banten, sedangkan tanpa gejala menjalani isolasi mandiri."Kami berharap melalui pelayanan 3 T itu Lebak kembali masuk zona kuning, " katanya.