REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi Indonesia untuk hadir di forum G20 yang sebelumnya tes di Jakarta dan hasilnya negatif tetapi dinyatakan positif Covid-19 saat tiba. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menilai, kasus ini pernah ditemukan tetapi bukan berarti akurasi tes antigen maupun polymerase chain reaction (PCR) di Jakarta yang bermasalah.
"Kalau soal tes, baik pakai antigen maupun PCR yang dibawa negara saat akan perjalanan, kami juga menemukan kasus yang sama," kata Juru Bicara Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Rabu (23/6).
Ia mencontohkan saat pemeriksaan 232 ribu sampel yang membawa surat keterangan PCR negara, kemudian di pemeriksaan ulang swab pertama ada 2.700 yang positif Covid-19. Jadi, dia melanjutkan, sangat memungkinkan dalam perjalanan, orang bersangkutan tertular virus ketika berangkat dari rumah ke bandara dan saat ada di bandara.
Kemungkinan kedua, dia melanjutkan, mungkin yang bersangkutan tengah dalam masa inkubasi virus. Sehingga, saat dia diperiksa di Jakarta belum bisa terdeteksi. "Jadi, bukan berarti tes antigen ataupun PCR Bandara Soekarno Hatta yang tidak baik," katanya.
Terkait pengecekan akurasi tes antigen maupun PCR, Nadia mengakui belum ada mekanismenya. Yang penting, dia melanjutkan, prosedur tetapnya sudah sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia PBB (WHO).
Sebelumnya, KBRI Roma mengonfirmasi adanya delegasi Indonesia di Italia yang dinyatakan positif Covid-19. Delegasi tersebut sebelumnya dites negatif Covid-19 saat berangkat dari Jakarta, untuk menghadiri pertemuan G20 di Kota Catania, Provinsi Sicilia, Italia, yaitu G20 Education Ministers Meeting, G20 Employment Ministers’ Meeting serta G20 Joint Meeting of Ministers Education and Ministers of Labour and Employment.
"Terdapat dua delegasi Indonesia dari Jakarta yang menghadiri rangkaian pertemuan G20 di kota Catania, Propinsi Sicilia, Italia, pada 22-23 Juni 2021," kata KBRI Roma dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (23/6).