REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan melatih 50 ribu warga di lima kota. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menyatakan pelatihan itu ditujukan ke masyarakat terutama pelaku UMKM, lulusan pendidikan tinggi, profesional dan aparatur sipil negara untuk bersiap dalam transformasi digital.
"Ada lima arahan yang harus dilaksanakan untuk hilirisasi ekonomi digital di Indonesia dan Kementerian Kominfo menyiapkan program akselerasi,” ujarnya dalam siaran pers Kominfo, Jumat (18/6).
Ia merinci lima kota yang akan menjadi lokasi pelatihan tahun ini antara lain Denpasar, Makassar, Medan, Semarang, dan Solo. Lima kota ini nantinya menjadi proyek percontohan dan dikuti dengan kota lainnya.
“Kita canangkan lima kota bisa sebagai contoh, nanti kota lain akan dilakukan tahun berikutnya, sekitar 20 kota per tahun agar bisa mengkaselerasi masyarakat Indonesia masuk ke dunia digital, merata ke seluruh Indonesia,” kata Hary.
Hary mengungkap, pelatihan yang dimulai Juni sampai Desember tahun 2021 ini menargetkan dapat melatih komunitas digital, masyarakat profesional dan petugas pelayanan publik pemerintah dalam akselerasi untuk mendukung hilirisasi ekonomi digital.
“Target kita di setiap kota bisa melatih 6.500 ibu rumah tangga, pegiat Karang Taruna dan masyarakat umum. Kemudian 3.000 orang alumni perguruan tinggi dan profesional untuk up dan re-skilling. Dan 500 pimpinan ASN beserta perangkat pemerintah,” ungkapnya.
Beberapa tema pelatihan yang bisa dipilih untuk ASN antara lain Digital Leadership, Cyber Security, Office Administration dan Jaringan Komputer. Adapun untuk lulusan pendidikan tinggi, tema pelatihan yaitu Data Science, Cloud Computing, dan Artficial Intelligence. Sementara untuk ibu rumah tangga dan masyarakat umum dilatih Kewirausahaan Digital, Digital Marketing dan Chat Bot.
Program pelatihan ini menurutnya dalan rangka menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait kebutuhan talenta digital yang diharapkan ada sebanyak 9 juta orang agar Indonesia bisa menguasai ekonomi digital.
“Targetnya 600 ribu talenta digital per tahun, itu disampaikan Presiden. Hingga bisa terpenuhi 9 juta talenta digital untuk bisa masuk ke ekonomi digital, agar Indonesia bisa menguasai,” katanya.