Jumat 18 Jun 2021 03:01 WIB

Alquran dan Filosofi Pakaian

Dalam Alquran paling tidak terdapat tiga bentuk istilah terkait pakaian.

Alquran
Foto:

Menarik apa yang diungkapkan oleh Sayyid Quthb yang menilai bahwa libaas ialah pakaian dalam (pelindung) tubuh manusia yang memiliki fungsi penting agar bagian organ tubuh tidak terlihat (karena sebagian manusia pasti memiliki rasa malu jika auratnya tampak keluar)—karenanya, senada dengan pendapat Sayyid Quthb dan dikaitkan dengan firman Allah dalam surah al-Baqarah/2: 187 tersebut, kata libaas menurut Ibnu Abbas maksudnya ialah sakan (tempat atau ketenangan), dalam arti bahwa isteri itu merupakan suatu tempat yang dapat memberikan ketenangan bagi suami dan suami juga merupakan suatu tempat yang dapat memberikan ketenangan bagi perempuan.

Adapun menurut Al-Rabi’ yang dimaksud libaas dalam ayat itu mempunyai arti selimut, yang maksudnya bahwa isteri itu merupakan selimut bagi suami, begitupun sebaliknya. Baik menurut Sayyid Quthb, Ibn ‘Abbas, dan Al-Rabi’ mengenai fungsi pakaian, keduanya (suami dan isteri) memiliki peranan bukan hanya menutup tubuh (fisik) namun juga saling belajar menutupi aib-aib dan menerima kekurangan.

Mengapa demikian?

Jika kita meyakini bahwa pernikahan adalah proses belajar sepanjang hayat, maka kita akan sampai pada pemahaman bahwa, semua manusia--- siapapun ia, tak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Karena intensitas dan frekuensi waktu kebersamaan yang panjang itulah, suami paling paham karakter isterinya, luar dalam, baik buruknya, begitupun sebaliknya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement