Kamis 17 Jun 2021 16:43 WIB

Kepatuhan Bermasker yang Melorot Saat Jakarta Genting

Data Dinkes DKI Jakarta kepatuhan bermasker turun hingga 70 persen.

Pengemudi yang memakai masker untuk meredam penyebaran wabah virus corona melewati jam sibuk lalu lintas di Jakarta, Indonesia. Dinkes DKI Jakarta mencatat kepatuhan penggunaan masker turun menjadi hanya 30 persen.
Foto:

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan, per Rabu (16/6) jumlah warga di Ibu Kota yang telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tahap 1 mencapai 3.041.573 orang. Menurut Anies, capaian jumlah ini lebih cepat dua pekan dari target waktu yang ditentukan.

Hal tersebut ia sampaikan melalui unggahan pada akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan. "DKI: 3 Juta orang telah divaksin! Alhamdulillah, kita lewati capaian ini kemarin. Dari target 30 Juni, tercapai 16 Juni, dua pekan lebih cepat," tulis Anies seperti dikutip dalam unggahan tersebut, Kamis (17/6).

Berdasarkan data yang diunggah Anies, dari total tersebut, baru sebanyak 1,8 juta orang yang telah menjalani vaksinasi tahap 2. Jumlah ini baru mencapai 62,4 persen dari sekitar 3 juta orang yang ditargetkan.

Pemberian vaksin dosis pertama untuk kelompok tenaga kesehatan telah mencapai 135.728 orang atau melampaui target hingga 120,9 persen. Kemudian, untuk petugas pelayan publik sebanyak 2.310.799 orang atau sekitar 116 persen dari target 1.976.757 orang.

Lalu, untuk target vaksinasi dosis kedua, hanya kelompok tenaga kesehatan yang telah melampaui target. Sebanyak 120.935 tenaga kesehatan sudah disuntik dosis kedua atau telah mencapai 107,7 persen dari 112.301 orang yang ditargetkan.

Sementara itu, vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia) belum memenuhi target. Hingga saat ini, vaksin dosis satu baru disuntikkan kepada 595.046 orang atau 65,3 persen dari 911.631 orang yang ditargetkan.

Lalu, vaksinasi dosis dua bagi lansia baru mencapai 58,7 persen atau 535.273 orang. Sedangkan dosis dua bagi petugas layanan publik saat ini mencapai 1.215.119 orang atau sebesar 61,5 persen dari target.

Jakarta memang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo untuk bisa mencapai kekebalan kelompok di bulan Agustus. Sebanyak 400 ribu dosis vaksin AstraZeneca difokuskan untuk dihabiskan dalam bulan-bulan ini di Jakarta.

Vaksinolog dan spesialis penyakit dalam, dr Dirga Sakti Rambe, memastikan AstraZeneca efektif saat berhadapan dengan varian Delta yang sudah ditemukan di Jakarta.

"Ada tiga merek vaksin di Indonesia, merek yang akhir-akhir ini digunakan efektif terhadap varian Delta. Merek vaksin awal yang digunakan di Indonesia belum ada laporan (efektivitas terhadap varian Delta)," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.

Dia menegaskan, vaksin Covid-19 di Indonesia efektif dalam mencegah seseorang mengalami gejala-gejala sakit berat ketika terinfeksi virus, tapi bukan berarti mendapatkan vaksin berarti sudah kebal 100 persen dari penyakit. Semua orang yang sudah divaksin masih bisa terkena Covid-19 atau menularkan virus, namun karena sudah memiliki antibodi, penyakit yang dialami tidak berat.

"Beberapa mutasi menunjukkan vaksin jadi kurang efektif, tapi secara umum masih efektif. Tugas kita untuk mencegah virus bermutasi adalah menekan penularan, agar penularannya terhenti," kata dia.

Dirga mengingatkan, vaksinasi tidak boleh membuat orang-orang menjadi lengah. Protokol kesehatan dan prinsip 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak tetap harus dipatuhi."Tidak ada vaksin yang 100 persen efektif, bukan berarti divaksin lalu bebas kumpul-kumpul," jelas dia.

photo
Masker N95 bisa dipakai ulang dengan sejumlah syarat - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement