Kamis 17 Jun 2021 15:28 WIB

Risma Beri Penghargaan Mensos Era Presiden Soeharto

Inten Soeweno berdedikasi membangun sistem rehabilitasi vokasional di Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Foto: Dok Kemensos
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan penghargaan kepada mensos di era Presiden Soeharto, Inten Soeweno, atas dedikasinya dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas.

Bentuk penghargaan yang diberikan Kemensos berupa pemakaian nama Inten Soeweno untuk digunakan di balai besar vokasional khusus para penyandang disabilitas di Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kini balai tersebut dinamai Balai Besar Inten Soeweno.

"Atas dedikasi tersebut, Kementerian Sosial memberikan penghargaan 'Sentra Kreasi Award: Penghormatan Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Disabilitas'," ujar Risma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/6).

Semasa menjabat sebagai Mensos pada 1993 hingga 1998, Inten telah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia khususnya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Inten dianggap memprakarsai kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Departemen Sosial dan Japan international Coorporate Agency (JICA).

Kerja sama itu untuk membangun sistem rehabilitasi vokasional di Indonesia, yakni Pusat Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (PRSBD) yang saat ini bernama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Disabilitas Prof Dr Soeharso di Kota Solo, Jawa Tengah.

Kemudian, Inten mendirikan Balai Besar Rehabilitasi Vokasional pada tahun 1997, yang merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang. BBRVPD menyelenggarakan pelatihan vokasional bagi penyandang disabilitas, yang kini kemudian dinamai Balai Besar Vokasional Inten.

Penghargaan itu juga tertuang dalam bentuk piagam yang diserahkan langsung Risma kepada Inten saat melakukan kunjungan ke kediaman Inten di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis pagi.Dalam kunjungan Risma itu, ia langsung disambut Inten dan saling meminta maaf karena baru bisa bertemu.

Inten kemudian mengajak Risma berkeliling ruangan. Inten pun menunjukkan deretan lukisan yang merupakan hasil karyanya. Bahkan, Inten telah mempersiapkan jamuan makanan yang khusus diberikan untuk Risma.

Sambil santap pagi, Inten bercerita soal bencana yang melanda Indonesia, seperti gempa dan tsunami di Maluku. Tak hanya itu, Risma juga menceritakan perihal pengalamannya saat menjabat sebagai pejabat publik yang penuh dengan tantangan. "Saya dan suami sudah sama-sama ikhlas," kata Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement