Rabu 16 Jun 2021 20:49 WIB

Peningkatan Luar Biasa Okupansi RS di DKI Sepekan Terakhir

"Ini terjadi peningkatan luar biasa, hampir 50 persen dalam seminggu terakhir."

Tenaga medis yang mengenakan baju hazmat bersiap untuk melapor kepada petugas saat mengantar pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (14/6/2021). Berdasarkan data pengelola RSDC Wisma Atlet, tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) pasien positif COVID-19 mencapai 80,68 persen yang dirawat pada tower 4, 5, 6, dan 7. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Foto:

Lonjakan tingkat keterisian atau BOR juga terjadi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tercatat keterisian BOR di RSDC Wisma Atlet meningkat menjadi 75,05 persen hingga per Rabu (16/6).

"Laporan pagi hari ini, hunian perawatan di RSDC Wisma Altel tercatat 5.5551 pasien atau sekitar 75,05 persen. Sejak sepekan terakhir, pertambahan pasien tu antara 500 hingga 600 orang dan pertambahan tertinggi terjadi tiga hari yang lalu yaitu 625 pasien," ujar Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Mayjen TNI dr Tugas Ratmono saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema Update RSDC Wisma Atlet: Patuhi Protokol Kesehatan Kunci Putus Rantai Penularan, Rabu (16/6).

Padahal, pihaknya mencatat hunian RSDC sempat hanya 900 pasien dengan jumlah kapasitas yang sama 5.994 per 18 Mei lalu. Pihaknya mencatat BOR saat itu adalah yang terendah hanya 15,02 persen.

Namun kini, peningkatan pasien ini membuat pihaknya bekerja luar biasa. Namun, Tugas menambahkan, pihak RSDC sebelumnya telah memprediksi ini dan sudah persiapkan mengantisipasi kemungkinan lonjakan pasien Covid-19 di Wisma Atlet usai lebaran.

"Kami sudah menaikkan kapasitas hunian tempat tidur yang tadinya menyiapkan 5.994 tempat tidur kemudian ditambah 1.400 dan total menjadi 7.394 tempat tidur," katanya.

Ia menegaskan, penambahan tempat tidur ini menjadi solusi untuk pelayanan kesehatan pada masyarakat. Terbukti, dia melanjutkan, dengan 1.400 tempat tidur yang disiapkan saat ini, hunian atau proporsi BOR hanya bertambah menjadi 75,05 persen.

Tugas menegaskan, kondisi ini tentu berbeda kalau tempat tidur belum ditambah. Misalnya, jumlahnya hanya 5.994 tempat tidur padahal pasien saat ini sudah slada 5.551 orang pasien maka lebih dari 60 persen tempat tidur terisi.

Namun, pihaknya tak bisa menampung seluruh pasien. Jika pasien terus bertambah hingga 500-an per hari padahal kini tersisa 1.843 tempat tidur maka dalam beberapa hari tempat tidur di RSDC Wisma Atlet akan penuh.

Untuk mengantisipasi penuhnya RSDC, pihaknya memang telah menyiapkan ruang isolasi lain di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Tugas menambahkan di sana juga banyak disediakan tempat tidur sehingga paling tidak menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19.

"Namun, kapasitas ini ada keterbatasan. Jadi, ini bagaimana harus mengerem di hulunya masyarakat supaya penularan bisa diputus," katanya.

In Picture: Pemprov DKI Siapkan Rusun Nagrak Jadi Tempat Isolasi Corona

photo
Petugas saat melakukan penjagaan di Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta, Selasa (15/6). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan Rusun Nagrak sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 dengan menyediakan 2.500 tempat tidur untuk mengantisipasi penuhnya keterisian Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

 

 

 

 

Data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menunjukkan BOR per 13 Juni 2021, khususnya di tiga provinsi di Pulau Jawa sudah menyentuh angka lebih dari 70 persen, jauh lebih tinggi daripada BOR Nasional sebesar 52 persen. Perinciannya yakni DKI Jakarta (74 persen), Jateng (70 persen), dan Jabar (70 persen).

Total di seluruh Indonesia terdapat 43 Kab atau Kota yang mempunyai BOR lebih dari 70 persen, sebagian besar berasal dari ketiga provinsi tersebut, yaitu DKI Jakarta (4 Kota), Jateng (17 Kab/Kota), dan Jabar (12 Kab/Kota).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah segera meningkatkan kapasitas tempat tidur (TT) untuk Covid-19 di setiap RS, dengan peningkatan sebesar 30 persen sampai 40 persen. Terutama di kabupaten/kota zona merah dan memilki BOR tinggi (lebih dari 60 persen).

Kapasitas tempat tidur untuk Covid-19 juga akan ditingkatkan di RS rujukan di kota terdekat atau di ibu kota provinsi.

Khusus untuk BOR di RSDC Wisma Atlet, data menunjukkan, BOR tertinggi terjadi pada 16 Desember 2020 yang mencapai 88,63 persen, namun setelah itu mulai mengalami penurunan ke level sekitar 70 persen.

Bahkan, sepanjang minggu ketiga Mei 2021 (14-21 Mei 2021) BOR Wisma Atlet berada di bawah 20 persen. Hanya saja sejak 18 Mei 2021 terus mengalami kenaikan cukup tinggi, dan sejak 12 Juni 2021 sudah di atas 70 persen. Sehingga, terjadi kenaikan BOR signifikan pada seminggu terakhir, dari 7 Juni 2021 sebesar 45,61 persen, menjadi 75,11 persen per 14 Juni 2021.

“Kami mendapatkan informasi terbaru pada Senin 14 Juni 2021, pukul 12.30 WIB, kapasitas TT pasien di Wisma Atlet bertambah lagi menjadi 7.937 TT. Pihak RSDC telah menambah kapasitas TT pasien dalam waktu dua hari ini sekitar 2.000 TT. Sementara, dengan jumlah pasien isolasi sebesar 5.028 orang, masih ada sisa TT sekitar 2.909 unit lagi,” ujar Airlangga melalui keterangan resmi pada Selasa (15/6).

photo
Gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement