REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presentase ketersedian tempat tidur pasien Covid-19 hanya tersisa 19 persen di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, per Ahad (13/6) pagi. Berkurangnya ketersediaan tempat tidur karena jumlah pasien masuk rata-rata sekitar 403 orang per hari.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, per Ahad (13/6) pukul 08.00 WIB, pasien di RSD Wisma Atlet Kemayoran tercatat sebanyak 4.836 orang. Bertambah 329 orang dibanding hari sebelumnya.
"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif di Tower 4, 5, 6 & 7 (perawatan) sebanyak 4.836 orang. Terdiri atas 2.359 pria dan 2.477 wanita," kata Aris dalam keterangannya, Ahad.
Dengan jumlah pasien 4.836 orang, keterisian tempat tidur di RSD Wisma Atlet Kemayoran kini telah mencapai 80,6 persen. Artinya persentase tempat tidur tersisa hanya 19,3 persen. Untuk diketahui, kapasitas RSD Wisma Atlet adalah 5.994 orang.
Peningkatan keterisian tempat tidur itu terjadi karena pasien masuk terus datang jumlah besar. Berdasarkan data dari Aris, tercatat penambahan jumlah pasien sejak Kamis (10/6) hingga Ahad (13/6) secara berurutan adalah 405, 393, 488, dan 329. Rata-rata per harinya berarti sekitar 403 pasien baru.
Aris melanjutkan, di RSD Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Utara, tercatat kini ada 3.580 pasien. Bertambah 252 pasien dibanding kemarin. "Terdapat pula 3.428 orang yang menjalani karantina di 44 hotel dan penginapan di wilayah Jakarta," ujarnya.
Keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta juga sudah melonjak. Pada Rabu (9/6), Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 telah lebih dari 50 persen
"Terkait BOR kami saat ini untuk tempat tidur kapasitas 6.694 unit dan terpakai 3.560 unit, jadi sudah mencapai 53 persen. Kemudian ICU ada 1.076 unit dan terpakai 558 unit, itu artinya terpakai 52 persen," kata Ariza di Jakarta, Rabu (9/6).