Jumat 11 Jun 2021 23:40 WIB

Keterisian RS di Garut Mencapai 80 Persen

Keterisian RS di Garut Mencapai 80 Persen.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Keterisian RS di Garut Mencapai 80 Persen. Foto:   Suasana RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut, Selasa (1/12). Rumah sakit itu dihentikan sejak beberapa hari terakhir lantaran adanya puluhan karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Keterisian RS di Garut Mencapai 80 Persen. Foto: Suasana RSUD Pameungpeuk Kabupaten Garut, Selasa (1/12). Rumah sakit itu dihentikan sejak beberapa hari terakhir lantaran adanya puluhan karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami lonjakan. Imbasnya, tingkat keterisian rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19 otomatis meningkat.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, saat ini tingkat keterisian rumah sakit di Kabupatan Garut sudah mencapai sekitar 80 persen. Dari total 495 kasur yang tersedia untuk pasien Covid-19, sudah lebih dari 400 kasus terisi. 

Baca Juga

"Langkahnya ya penambahan kapasitas. Memang kita dorong untuk tambah, sudah kita rapatkan. Namun kendalanya, mereka kan masih merawat pasien umum," kata Leli, saat dihubungi Republika, Jumat (11/6).

Namun, ekstra bed tetap disiapkan sebagai langkah antisipasi kasus Covid-19 yang terus meningkat. Meski di sisi lain, ruangan yang tersedia masih tetap sama jumlahnya. 

"Sekarang itu kan yang utama pasien tertangani. Kalau pasien mengeluh kurang nyaman, ya wayahna (mau bagaimana lagi). Memang kondisinya seperti itu," kata dia.

Selain menambah kapasitas ruang isolasi, sejumlah puskesmas di Kabupaten Garut juga disiagakan untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Setidaknya, sudah ada empat puskesmas di Kabupaten Garut yang menangani pasien Covid-19, yaitu Puskesmas Cilawu, Puskesmas Cibatu, Puskesmas Kadungora, dan Puskesmas Cisurupan.

Leli menambahkan, tempat isolasi terpusat seperti Rumah Susun Gandasari dan Islamic Center saat ini juga dikhususnya untuk merawat pasien dengan gejala ringan. "Jadi ketika ada pemburukan bisa langsung dirujuk ke rumah sakit," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menyampaikan, pihaknya akan menjadikan Rumah Susun Gandasari sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut tengah mengurus izinnya ke Kementerian Kesehatan.

"Fasilitas yang berada di rusun itu benar-benar baik dan rusun ini kemungkinan akan di jadikan rumah sakit darurat setelah mendapatkan ijin dari kementrian," kata dia, Kamis (10/6).

Helmi juga sempat mengecek langsung beberapa rumah sakit yang menangani pasien Covid-19. Menurut dia, adanya peningkatan jumlah kasus positif harus diantisipasi mempersiapkan seluruh ketersediaan tempat isolasi rumah sakit.

Selain itu, dalam mengantisipasi lonjakan ada beberapa puskesmas yang disiagakan untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala ringan. "Puskesmas yang menangani Covid-19 ini baru Puskesmas Cilawu, Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Cisurupan bisa menangani gejala yang ringan," kata dia.

Karena itu, ia berharap pasien yang tidak bergejala itu betul-betul dapat melakukan isolasi mandiri yang ketat di rumah. Dengan begitu, tingkat keterisian tempat isolasi di rumah sakit bisa ditekan.

"Makanya kita harapkan nanti yang tidak bergejala itu betul-betul melakukan isolasi mandiri yang ketat di rumah, itu kalau misalkan rumahnya tidak memadai kita juga sudah menyiapkan Rusun Gandasari dan Islamic Center, kalau rumah sakit sudah penuh kira siapkan puskesmas," kata Helmi. 

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, pada Kamis kemarin terdapat 175 penambahan kasus positif. Selain itu, pasien positif yang meninggal juga bertambah sebanyak sembilan orang. 

Secara keseluruhan, total kasus Covid-19 yang masih aktif di Kabupaten Garut hingga Kamis berjumlah 2.005 kasus. Dari total 11.584 kasus positif Covid-19 secara akumulatif, sebanyak 1.587 orang masih menjalani isolasi mandiri, 418 orang menjalani isolasi di rumah sakit, 9.070 orang telah dinyatakan sembuh, dan 509 orang meninggal dunia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement