Jumat 11 Jun 2021 16:01 WIB

DPRD Jabar Ingin RSUD Parung Tetap Dibangun

Pembangunan RSUD Parung dinilai penting dan strategis untuk menghadapi pandemi.

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di jalan Raya Parung-Bogor, Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/3). Tim gabungan terdiri dari TNI-Polri, BPBD, Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran melakukan penyemprotan disinfektan di jalan protokol dan fasilitas umum untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19
Foto: Prayogi/Republika
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di jalan Raya Parung-Bogor, Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/3). Tim gabungan terdiri dari TNI-Polri, BPBD, Satpol-PP dan Pemadam Kebakaran melakukan penyemprotan disinfektan di jalan protokol dan fasilitas umum untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya alias AW berharap refocusing APBD Jabar tahun ini tak menjadi penghalang untuk terbangunnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Parung, Kabupaten Bogor.

"Pembangunan RSUD termasuk program strategis menghadapi pandemi," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat ini.

Pasalnya, Bantuan Provinsi (Banprov) Jabar untuk Pemerintah Kabupaten Bogor yang di dalamnya teranggarkan senilai Rp 112,6 miliar untuk RSUD Parung akan hilang usai refocusing.

AW menganggap bahwa tujuan dari pembangunan RSUD baru di Kabupaten Bogor selaras dengan tujuan dilakukannya refocusing, yakni menangani pandemi.

"Lalu, harapan saya untuk pembangunan RSUD Cogreg, Parung pun mestinya aman. Karena pembangunan RS itu menjadi penting dan strategis juga dalam menghadapi wabah ini," kata anggota Komisi V DPRD Jabar itu.

"Selanjutnya hibah untuk lembaga pendidikan pesantren, madrasah, kelompok tani serta pelaku UMKM pun harusnya aman juga mengingat besaran bantuan untuk kelompok masyarakat itu jumlahnya tidak terlalu besar tapi tetap harus jadi prioritas," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, Pemkab Bogor pada pekan ini segera melelang proyek pembangunan rumah sakit yang berlokasi di utara Kabupaten Bogor itu.

"Karena waktu pelaksanaan pembangunan butuh waktu enam bulan dan pensertifikatan lahan PSU dari penyerahan PT Karunia Mina Sejahtera sedang berproses di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bogor maka kami berani melelang proyek pembangunan RSUD Bogor Utara pada pekan ini," kata Iwan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement