Kamis 10 Jun 2021 19:10 WIB

Kemenkes Melakukan Ini Hadapi Covid-19 di Daerah Ekstrem 

Salah satunya memobilisasi tenaga kesehatan ke daerah yang banyak mengalami kasus Cov

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.
Foto: Dok Setkab
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan Covid-19 masih terjadi di Tanah Air, bahkan daerah seperti Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagi strategi untuk daerah yang ekstrem mengalami Covid-19 dan daerah yang melandai atau menuju ke daerah dengan kasus Covid-19 tinggi.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengaku, ada beberapa langkah yang harus dilakukan dan dibedakan Kemenkes. "Langkah ini terkait kondisi kasus Covid-19 di daerah yang ekstrem dan langkah-langkah yang harus dilakukan di daerah lain yang belum mengalami lonjakan," ujarnya saat berbicara di konferensi virtual FMB9, bertema 'Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Daerah', Kamis (10/6).

Dia menjelaskan, di daerah yang mengalami kondisi ekstrem kenaikan kasus Covid-19 seperti Kudus dan Bangkalan, maka pihaknya memberikan dukungan tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, termasuk fasilitas tempat ridur, alat kesehatan, obat-obatan yang cukup. Selain itu, juga melakukan mitigasi dan melakukan evaluasi serta memberikan bantuan manajemen kesehatan untuk daerah yang sedang mengalami lonjakan kasus.  

Tak hanya itu, pihaknya juga memobilisasi beberapa tenaga kesehatan ke daerah yang tengah banyak mengalami kasus Covid-19. "Karena saya mengerti kesulitan daerah yang sedang mengalami lonjakan seperti Kudus, apalagi ratusan tenaga kesehatan juga mengalami infeksi, maka bantuan tenaga kesehatan tersebut sangat mutlak diperlukan," ujarnya.

Sedangkan daerah yang sedang menuju ke arah tersebut atau belum terjadi lonjakan kasus yang ekstrem, maka pihaknya tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Kata dia, PPKM Mikro telah telah dilakukan hingga 14 Juni di 34 provinsi. "Kami akan terus melakukan (PPKM) sampai kondisi waspada ini mengalami penurunan hingga aman," katanya.

Pihaknya juga melakukan kampanye protokol kesehatan di tengah masyarakat. Selain itu, upaya test, tracing, dan treatment (3T ) terus Kemenkes galakkan hingga mencapai angka kumulatif yang ditargetkan bersama. 

"Yang tidak kalah penting adalah genome sequencing karena penyebab dari peningkatan kasus ini selain mobilisasi juga adanya mutasi," katanya. Selain itu, kegiatan vaksinasi juga digalakkan di daerah yang belum mengalami lonjakan kasus yang ekstrem. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement