Kamis 10 Jun 2021 16:58 WIB

Pemkot Surabaya Tracing Temuan Covid-19 di Pondok Pesantren

Sebelumnya ditemukan adanya klaster di salah satu ponpes di Surabaya

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Santri menunjukkan alat tes usap PCR COVID-19 sebelum menjalani tes usap PCR di Puskesmas Rangkah, Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/5/2021). Tes usap tersebut sebagai syarat bagi para santri untuk kembali mengikuti kegiatan belajar di pondok pesantren.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Santri menunjukkan alat tes usap PCR COVID-19 sebelum menjalani tes usap PCR di Puskesmas Rangkah, Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/5/2021). Tes usap tersebut sebagai syarat bagi para santri untuk kembali mengikuti kegiatan belajar di pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara membenarkan adanya temuan kasus Covid-19 di salah satu pondok pesantren di Kota Pahlawan. Febri mengatakan, Pemkot Surabaya masih melakukan tracingbterkait temuan tersebut. Ia mengungkapkan, beberapa santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut kemungkinan tertular oleh temannya yang berasal dari Bangkalan, Madura. 

"Ketika kita melihat dari apa yang disampaikan teman Satgas (Covid-19 Surabaya), dari pondok pesantren itu ada indikasi tertular rekan-rekannya yang dari Bangkalan. Kita masih tracing lebih lanjut detailnya seperti apa," kata Febri di Surabaya, Kamis (10/6).

Sebelumnya, Penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengungkapkan ditemukannya klaster Covid-19 yang berasal dari salah satu pondok pesantren di Surabaya. Meski demikian, ia enggan mengungkapkan secara jelas informasi terkait pesantren yang dimaksud. Ia hanya mengungkapkan, ada 14 santri yang telah dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani perawatan di RSLI Surabaya. "Yang 14 orang tersebut semuanya lak-laki dengan nilai CT Value di bawah 25," kata Nalendra.

Nalendra mengungkapkan, pengungkapan kasus Covid-19 Klaster Pondok di wilayah Surabaya itu terbongkar saat adanya dua santri yang terjaring penyekatan di Jembatan Suramadu. Berdasarkan hasil tes, kedua santri tersebut dinyatakan positif Covid-19.

"Jadi ini didapatkan dari pengembangan 2 orang santri yang ter-tracing pada penyekatan Suramadu. Setelah terkonfirmasi posisitif, maka dilakukan pengembangan," ujar Nalendra.

Setelah dilakukan tes PCR terhadap komponen pondok pesantren, didapati 14 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Dilakukan tracing dan swab PCR kepada semua santri pondok dengan mendpatkan hasil 14 orang dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya dikirim ke RSLI. Supaya menjadi perhatian khusus bagi semua pihak," kata Nalendra.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement