Senin 07 Jun 2021 22:55 WIB

Kemenkominfo Kembangkan Jaringan 5G di Tiga Kota Perintis

Kota Surakarta jadi lokasi peluncuran layanan 5G karena faktor historis dan komersil.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Foto: Dok. Kem
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate telah resmi meluncurkan pengembangan jaringan 5G di kota perintis, yaitu, Surakarta, Balikpapan dan Medan. Tiga kota ini menyusul Jakarta yang menjadi kota pertama tersentuh layanan jaringan 5G.

Melalui kanal resmi pemerintah Indonesia.go,id, Johnny menyampaikan Kota Surakarta sengaja dipilih untuk lokasi peluncuran layanan 5G karena didasarkan pada dua faktor, yakni faktor historis dan faktor komersial.

Faktor historisnya karena Kota Surakarta alias Solo telah dikenal sejak lama sebagai kota perintis di bidang olah raga, jurnalistik, dan lainnya. Sedangkan faktor komersialnya karena perkembangan ekonomi kota Surakarta dan daerah sekitarnya yang kian pesat beberapa tahun terakhir.

Dia juga menyatakan, pemerintah mendukung operator lain untuk mengembangkan teknologi ini agar ke depannya bisa lebih mudah dijangkau dan efisien, baik infrastruktur dan operasionalnya.

"Untuk itu pemerintah daerah (pemda) harus mendukung langkah ini supaya bisa dilakukan dengan cepat seperti deploymentinfrastruktur repeater di atas gedung-gedung bahkan bisa juga di lampu merah," kata Johnny dalam rilisnya, Senin (7/6).

Dia juga mengingatkan, supaya operator dapat mengontrol penggunaan layanan 5G ini. Tujuannya, agar tidak disalahgunakan pihak-pihak yang membawa paham radikalisme dan ideologi transnasional.

Dari sisi ekonomi, lanjut dia, layanan 5G diharapkan bisa mendukung sisi hilir dengan pengembangan e-commerce pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal serta layanan pembiayaan digital (digital financing).

Adapun Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulia Syam mengatakan, jaringan 5G memiliki kecepatan 20-30 kali dibanding jaringan 4G yang ada saat ini. Namun demikian, keberadaan jaringan 5G tidak lantas menghentikan jaringan 4G maupun 3G. Jaringan tersebut tetap ada sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Jaringan 5G, menurut Hendri, sudah digunakan oleh beberapa negara untuk konektivitas industri sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan kinerjanya. "Kami bangun di beberapa lokasi. Solo adalah salah satu dari sembilan kota yang kami bangun," imbuh dia.

Sedikitnya ada enam lokasi di Kota Solo yang sudah bisa mencicipi jaringan 5G ini. Dua ada di indoor, yaitu di Grapari Solo dan klaster Balai Kota Solo. Lalu ada empat lokasi lain di outdoor. Saat peluncuran, layanan 5G tersebut baru tersedia di dua lokasi indoor. Sementara itu, empat titik lokasi lainnya akan menyusul.

Menurut Hendri, layanan 5G di Solo terbilang memiliki kecepatan mengunduh (download) dan menggunggah (upload) yang cukup kencang. Yaitu sebesar 816 Mbs untuk download, dan 30 Mbps untuk upload.

Selain tiga kota tersebut, layanan jaringan 5G tengah disiapkan Telkomsel di Batam, Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, kawasan kampus ITB Bandung dan Telkom University, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Sementara, sejumlah redisensial di sekitar Jakarta sudah dapat mengakses hotspotjaringan 5G seperti di Alam Sutera, Banten, Bumi Serpong Damai, Banten, Kelapa Gading, DKI Jakarta, Pantai Indah Kapuk, DKI Jakarta, Pondok Indah, DKI Jakarta, dan Widya Chandra, DKI Jakarta.

Teknologi 5G diyakini mampu mempercepat transformasi sosial ekonomi maupun budaya secara digital. Salah satu keunggulan dari jaringan 5G adalah kecepatan transfer data yang tinggi dan latensi yang rendah.

Implementasi jaringan 5G diprediksi mampu menghadirkan pengalaman streamingvideo dan pengunduhan yang cepat, lancar, bahkan instan. Kendati kini, Indonesia masih dalam era 4G, permintaan streaming dan pengunduhan video telah melonjak tajam dari sisi konsumen. Khususnya, sejak pandemi Covid-19 melanda setahun terakhir ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement