Kamis 03 Jun 2021 12:07 WIB

Sepeda Mahal Tapi Melanggar Aturan, Malu Dong Ah!

Bersepeda boleh, naik motor silakan, yang dilarang adalah egois di jalan raya.

Pesepeda berada di luar jalur sepeda saat melintas di kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Ahad (30/5).
Foto:

Oleh : Karta Raharja Ucu, Jurnalis Republika

Meski begitu, sanksi bisa diberikan kepolisian. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, mengimbau semua pengguna jalan saling menghormati. Ia menyatakan kepolisian akan menindak tegas para pesepeda yang keluar jalurnya, mengingat banyak kasus pesepeda menggunakan lajur kanan di jalan umum dan menutup sebagian jalan.

"Kami sedang siapkan jalur khusus roadbike atau sepeda. Setelah jalur itu mulai operasional, maka kita akan mulai penindakan tegas terhadap para pesepeda, yang keluar jalur khusus sepeda," kata Sambodo.

Rencana penindakan itu tanpa alasan tentunya. Apalagi kalau bukan membahayakan tidak hanya untuk pesepeda, tetapi pengguna jalan lain.

Diserang banyak pihak, komunitas pesepeda roadbike yang berada dalam foto viral tersebut pun membela diri. Melalui akun Instagram @goshow.cc, mereka mengaku bersepeda di jalur kanan untuk melewati lalu lintas turun di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Mereka beralasan saat itu ada bus yang menyeberang ke underpass Dukuh Atas tersebut.

"Yes, we rode in the right lane to pass the traffic down at dukuh atas.. This is caused by a bus crossing over to underpass of dukuh atas.." tulis @goshow.cc di Instagramnya (28/5/2021).

Para pesepeda itu mengaku ingin kembali ke jalur kiri, tetapi tiba-tiba ada pengemudi motor yang muncul. "After we thought all was cleared, we wanted to move back to the left, but out of nowhere the motorcycle gentlemen came up.. And finally the only viral photo floating in all WAG giving 1 side assumption," tulis komunitas tersebut.

Kasus ini pun menjadi bahan olok-olokan di sosial media. Tentu saja. Beberapa meme pun muncul, tetapi yang paling menohok adalah meme soal penjelasan jalur sepeda di sebelah kiri diperuntukan bagi sepeda murah, dan jalur tengah (dalam foto meme itu ada komunitas road bike yang sedang bersepeda) adalah jalan untuk sepeda mahal.

Sebenarnya banyak kasus serupa di jalan raya. Contohnya seperti ketika komunitas-komunitas mobil mewah melintas, dan terkadang dikawal voorijder untuk menembus padatnya lalu lintas. Atau kasus komunitas motor mahal yang juga dikawal voorijder dan melintas dengan melanggar rambu lalu lintas, seperti menerobos lampu merah.

Ketika dua komunitas tersebut melintas, para pengguna jalan dipaksa minggir, dipaksa mengalah, dipaksa untuk memberikan jalan bagi mereka. Kalimat sindiriannya "Yang miskin minggir".

Nah, hal itu juga terjadi di dalam dunia bersepeda. Setidaknya di masa sekarang. Kita perlu mengapresiasi meningkatnya jumlah masyarakat yang menjadikan bersepeda sebagai hobi baru selama pandemi Covid-19.

Jumlah penjualan sepeda meningkat tajam disusul menggeloranya animo masyarakat akan kereta angin ini. Beragam jenis sepeda laku di pasaran. Pesepeda dari berbagai tingkat usia pun bermunculan.

Sayangnya, sama seperti kasus komunitas mobil dan motor mewah, dunia gowes dirusak karena kasta-kasta yang lahir dari rahim harga. Semakin mahal itu sepeda, semakin merasa naik kasta.

Padahal nih, esensi bersepeda dari zaman dulu adalah murni sebagai alat transportasi. Bergesernya nilai-nilai bersepeda karena berbagai faktor, bisa dimengerti. Namun, bukan berarti dengan mengendarai sepeda, terutama yang harganya mahal, membuat ego pengendaranya meningkat.

Bagi pengendara mobil coba perlahan-lahan beralih menggunakan sepeda, terutama ketika menempuh jarak yang tidak jauh dari rumah. Bagi pengendara motor, diharapkan lebih santun dan mematuhi aturan lalu lintas. Bagi pengendara sepeda (mahal), semoga sadar tidak lagi melanggar. Jangan tumbalkan rakyat jelata yang bersepeda dan ingin mencari sehat, juga terkena imbas cacian masyarakat. Seperti pepatah orang tua dulu, "Tong kalo maen sepeda jangan ke jalan raya, banyak mobil, banyak motor, ntar ketabrak!"

Bersepeda boleh, naik motor silakan, mengendarai mobil tak masalah. Yang dilarang adalah egois saat berada di jalan raya. Salam damai. Selamat Hari Sepeda Sedunia. Tabik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement