Selasa 01 Jun 2021 11:22 WIB

Pancasila Sebagai Living Ideology

Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa.

Monumen Pancasila Sakti
Foto:

Oleh : Cecep Darmawan, Guru Besar Ilmu Politik dan Ketua Prodi Magister dan Doktor Pendidikan Kewarganegaraan UPI

Interaksi sosial antarmasyarakat mengalami berbagai hambatan dan masih ditemukan konflik-konflik horizontal. Terakhir dalam aspek pertahanan dan keamanan negara, terjadi berbagai ancaman yang bersifat soft power seperti proxy war, asymmetric war, dan cyber war yang dapat merusak integrasi bangsa dan negara.

Untuk itu, dengan mewacanakan dan mengamalkan Pancasila sebagai living ideology, diharapkan seluruh elemen bangsa mampu merevitalisasi nilai-nilai ideologi Pancasila dalam konteks kekinian yang lebih relevan dengan tantangan kebangsaan. Pancasila harus menjadi lokomotif dalam mencapai tujuan nasional (national interest) bangsa Indonesia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Pancasila pun harus memicu imajinasi keberkahan bagi bangsa Indonesia dalam merumuskan kondisi peradaban Indonesia di masa depan.

Tentunya berbagai hal tersebut dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila secara konsisten dan berkelanjutan. Upaya ini dapat dimulai dari para pemimpin bangsa, elite politik, pemangku kebijakan, akademisi, para tokoh masyarakat, dan berbagai elemen lainnya sebagai aktor utama guna merumuskan pemikiran maupun agenda setting program dan kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Sikap dan perilaku negarawan para elite, misalnya dengan memberikan alternatif secara konkrit guna menghadirkan serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, mengembangkan rasa kemanusiaan dan toleransi. Selain itu meningkatkan partisipasi masyarakat secara kolaboratif dan gotong royong dalam pembangunan nasional, mewujudkan demokrasi deliberatif yang penuh hikmah dan kebijaksanaan, serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan baik secara rohani dan jasmani di tengah-tengah masyarakat, serta menjauhi korupsi dan menghindari diri dari hidup bermewah-mewahan. 

Jika berbagai kondisi tersebut telah tercermin dalam kehidupan masyarakat, maka sejatinya Pancasila sebagai living ideology bukan hanya konsep belaka. Semoga Pancasila benar-benar dapat menjadi living ideology yang mampu menghidupkan suasana kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana amanat dan cita-cita para pendiri bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement