REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menilai, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat ini asyik dengan dirinya sendiri hingga melupakan partainya. Ia melihat, hal tersebut justru seakan menunjukkan tidak empatinya Ganjar terhadap kader-kader lain.
"Jadi kita ini kan atau kami-kami ini kan bagian dari kader yang sebagai kader kan tidak bisa berjalan seperti domba yang jalan-jalan sendiri. Kita kan bentuk barisan," ujar Effendi dalam sebuah diskusi daring, Ahad (30/5).
Ia menilai, pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto terhadap Ganjar adalah benar. Ganjar saat ini, disebutnya terlalu berambisi menjadi calon presiden untuk 2024.
"Kalau saya mengamatinya bukan setahun atau dua tahun, sudah cukup lama begitu," ujar Effendi.
Ganjar juga dinilai tak lagi menanamkan pesan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yakni untuk tertawa bersama rakyat. Hal itu dinilainya tak lagi terasa di bawah dalam kepemimpinan Ganjar.
"Itu tidak terasa di bawah, seperti orang mengatakan seperti air mancur, yang kena tuh yang di jauh-jauh saja," ujar anggota Komisi I DPR itu.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto menegaskan, isu yang bergulir belakangan ini bukan soal rebutan untuk jadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya, hal tersebut hanyalah persoalan internal.
"Jadi itu sangat sepele. Bukan soal rebutan capres antara Mbak Puan dan Pak Ganjar," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5).
Dia mengungkapkan, sampai saat ini, belum ada komando yang diperintahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada dirinya. Dirinya akan patuh terhadap perintah ketika sudah ada arahan dari Megawati.
"Ibu ketua umum perintahkan, Pacul coba kau racing itu, gua running bos. Bambang Pacul tegak lurus. Mohon maaf ekstrimnya, ibu ketua umum saya bilang 'gula pahit', Bambang Pacul bilang gulo pait," ungkap ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu.