REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pemerintah daerah dan masyarakat agar terus menjaga disiplin protokol kesehatan selama masa pandemi. Selain itu, upaya pelacakan atau tracing juga perlu terus ditingkatkan sehingga berbagai temuan mutasi baru di Indonesia dapat terus terpantau keberadaannya.
“Kepala daerah, dinas kesehatan, Pangdam, Kapolda untuk terus memastikan tracing-nya ditingkatkan dan orangnya yang di-trace positif harus segera dilakukan testing. Kenapa? Karena kembali kita sekarang memonitor setiap minggu adanya mutasi baru,” jelas Menkes usai rapat terbatas bersama Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/5).
Budi menyebut, pada pekan lalu pemerintah kembali menemukan dua kasus mutasi baru di Jawa Timur. Dua kasus baru tersebut ditemukan dari pekerja migran Indonesia (PMI) yang datang dari Malaysia. Dua mutasi baru itu yakni mutasi asal Afrika Selatan dan mutasi asal London.
Menkes mengingatkan, penularan dari varian baru ini lebih tinggi. Karena itu, ia menekankan pentingnya protokol kesehatan untuk terus dipatuhi oleh masyarakat.
“Kita sebagai kepala daerah, kepala RT, lurah, Kapolda, Pangdam, Gubernur, tolong pastikan protokol PPKM mikronya dijalankan sebaik-baiknya. Demikian juga testing dan tracing-nya,” tambah Budi.
Ia melanjutkan, WHO telah memberikan pedoman pelaksanaan testing per pekannya, yakni minimal 1 per 1.000 orang yang harus diperiksa. Sehingga per harinya di Indonesia, pelaksanaan testing harus dilakukan sekitar 40 ribu.
“Itu yang berlaku juga di seluruh unit-unit terkecil, kabupaten, kota, maupun provinsi. Dan sekali lagi dipastikan tracing-nya pun harus jalan,” kata dia.