Senin 17 May 2021 00:46 WIB

Ampuhkah Bakauheni Jadi Gerbang Pemutus Pandemi Covid-19?

Pemerintah mencatat peningkatan jumlah provinsi di Sumatera masuk 10 besar nasional.

Petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub dan Sat Pol PP memberhentikan dan memeriksa kendaraan yang akan melakukan perjalanan menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Lampung.
Foto:

Putar Balik

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito beberapa hari lalu mengatakan, demi mengantisipasi mobilitas penduduk setelah Idul Fitri terutama yang berasal dari Sumatera, maka akan dilakukan pengetatan pemeriksaan dokumen perjalanan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Hal tersebut karena ada peningkatan eskalasi kasus positif Covid-19 di hampir semua provinsi di Sumatera. Maka, Satgas meminta kepada semua gubernur yang mengambil tindakan atau langkah mencegah peningkatan kasus positif Covid-19.

Kemudian ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Kepala Satgas Penanganan Covid-19 tentang Antisipasi Perjalanan Masyarakat pada Arus Balik Idul Fitri 2021. Di dalam surat itu pemerintah daerah khususnya di Sumatera wajib melakukan pemeriksaan secara teliti terhadap dokumen perjalanan seperti hasil tes PCR maupun tes cepat atau rapid test antigen dan GeNose dari pelaku perjalanan dalam masa arus balik tersebut.

Wiku menegaskan, bahwa siapa pun pelaku perjalanan yang tidak sehat dan tidak mampu menunjukkan dokumen yang diperlukan, maka diwajibkan memutar balik dan tidak boleh melanjutkan perjalanan. Begitu pun Kementerian Perhubungan fokus melakukan penyaringan atau skrining pemudik dengan tes antigen di dua tempat, yakni Bakauheni yang menjadi penghubung antara Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa dan Gilimanuk yang menjadi penghubung Pulau Bali dengan Pulau Jawa.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan pers akhir pekan lalu mengatakan, pihaknya memberikan mandatori di dua tempat, yaitu antara Jawa dan Sumatera dan antara Bali dan Jawa. "Ini mandatori bahkan Menteri Kesehatan memberikan subsidi antigen di beberapa tempat itu," ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah mengantisipasi lonjakan volume kendaraan selama masa arus balik Lebaran dengan melakukan contraflow untuk mengurangi kepadatan lalu-lintas. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement