REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penerapan pengendalian mobilitas masyarakat hingga 9 Mei 2021 di semua moda transportasi mampu menurunkan secara signifikan jumlah pergerakan orang. Satgas mencatat, tren penurunan pada angkutan jalan mencapai sebesar 85 persen, angkutan laut turun 32 persen, angkutan udara turun hingga 93 persen, dan kereta api turun 56 persen.
“Berdasarkan laporan sampai 9 Mei yang diterima oleh Satgas, diketahui bahwa dalam penerapan pengendalian mobilitas di semua moda transportasi nampak tren penurunan yang terjadi,” kata Wiku saat konferensi pers, Selasa (11/5).
Wiku menyampaikan, penerapan pengendalian mobilitas ini juga dilakukan dengan memberikan sanksi kepada pemudik dan kendaraan umum. Yakni, sanksi putar balik arah yang dikenakan kepada 74.879 pemudik dan 26.814 kendaraan.
Selain itu, petugas juga melakukan tes kesehatan acak kepada 6.809 orang. Terkait pengendalian mobilitas di luar negeri, pemerintah juga telah menetapkan peniadaan kedatangan pesawat charter selama masa larangan mudik dan melakukan karantina bagi kedatangan WNA ke Indonesia.
Untuk mencegah kasus impor masuk ke Indonesia, pemerintah meminta para pekerja migran Indonesia (PMI) untuk menunda kepulangannya. “Sebanyak 3.228 PMI yang sedang melakukan karantina di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jatim, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara,” kata Wiku.