Senin 10 May 2021 14:58 WIB

Strategi Baru Pascajebolnya Pos Penyekatan Mudik di Karawang

Polda Metro atur di setiap 3 KM ada penyekatan pemudik keluar Jabodetabek.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat pemeriksaaan di posko penyekatan mudik lebaran Kedung Waringin, Karawang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Ahad (9/5). Kemacetan tersebut terjadi imbas dari penyekatan kendaraan pemudik sebagai tindak lanjut aturan terkait larangan mudik pada 6 hingga 17 Mei 2021 mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Selama larangan mudik, pemerintah melakukan tes acak terhadap masyarakat yang bersikeras pulang kampung. Tes acak bisa dilakukan dengan antigen atau PCR.

Dari 6.742 pemudik yang dilakukan tes di 381 lokasi oleh Polri melalui Operasi Ketupat, didapat 4.123 orang di antaranya positif Covid-19. Angka ini mewakili lebih dari separuh pemudik yang dilakukan random testing.

"Konfirmasi positifnya 4.123 orang. Dan dilakukan isolasi mandiri, 1.686 orang dan dirawat 75 orang," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (10/5).

Selain melakukan tes acak terhadap pemudik, aparat kepolisian juga melakukan pemeriksana terhadap 113.694 kendaraan di titik-titik penyekatan. Dari angka tersebut, 41.097 di antaranya diminta memutar balik kembali ke asal perjalanan. Polri juga menemukan pelanggaran oleh 346 travel gelap.

"Kembali ditegaskan bahwa untuk antarwilayah aglomerasi tidak memerlukan surat izin perjalanan," kata Airlangga.  

Kementerian Perhubungan memprediksi arus balik mudik masyarakat akan terjadi pada H+2 Lebaran atau pada Ahad (16/5). Sebanyak 3,6 juta masyarakat atau sebesar 22 persen diperkirakan akan kembali dari daerah kampung halamannya.  

“Dari catatan kami, ada 22 persen yang akan balik pada hari Ahad H+2 itu kalau di kuantifikasi kira-kira 3,6 juta,” kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Senin (10/5).

Karena itu, Kemenhub mengusulkan dua hal utama. Yakni meminta masyarakat agar menunda kepulangan agar tidak terjadi penumpukan pertemuan pergerakan orang di titik tertentu serta mengusulkan agar memasifkan upaya tracing atau pelacakan di sejumlah tempat dengan konsentrasi masyarakat yang besar. Seperti di Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Jakarta, dan juga di Bakauheni.

Menhub juga mengusulkan agar pelaku perjalanan darat bisa mendapatkan vaksinasi gratis. “Sedangkan perjalanan udara kita akan usulkan dengan tracing dengan waktu yang lebih pendek. Tapi besok baru kita akan melakukan pembahasan,” tambah Budi.

Budi mengatakan, kebijakan peniadaan mudik yang telah berlaku ini pun berjalan dengan efektif. Pada periode 6-9 Mei penerapan larangan mudik, tercatat terjadi penurunan signifikan pergerakan masyarakat.

“Kalau dari normal itu di udara penurunan sampai 93 persen, kalau di laut, kereta api itu kira-kira 90 persen. Di darat sedikit penurunan kira-kira 40 persen,” jelasnya.

Karena itu, pemerintah mengapresiasi masyarakat yang menaati larangan mudik tahun ini untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih tinggi. Ia mengatakan, kebijakan ini dapat berjalan efektif setelah TNI-Polri dan juga pemda melakukan penyekatan di berbagai titik.

Selain itu, Kemenhub juga mencatat, di sektor logistik hanya terjadi penurunan sebesar 3-5 persen. “Artinya, rencana kita untuk melakukan peniadaan mudik pada penumpang dan memberikan seluas-luasnya pergerakan kepada logistik itu terjadi dengan baik,” tambah dia.

photo
Larangan mudik Lebaran. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement