REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyebut, sebanyak 41 Kepala Keluarga (KK) hingga kini masih bertahan di Kampung Bayam, Jakarta Utara. Padahal, permukiman itu masuk dalam area pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS).
Ketua Gugus Tugas Penataan Kawasan JIS Ni Wayan Anantasia mengatakan, penyebab 41 KK itu masih bertahan karena pembangunan hunian sementara (huntara) belum selesai. Adapun lokasi huntara tersebut berada di Jalan Tongkol, Pademangan, Jakarta Utara.
"Ke-41 KK ini, berdasarkan informasi yang saya dapat di lapangan, mereka masih mengusahakan untuk penyelesaian bangunan hunian sementara (huntara) mereka di Jalan Tongkol," kata Anantasia saat ditemui di JIS, Jumat (7/5) malam.
"Nah, update-nya, mereka belum selesai melaksanakan pembangunan huntara-nya. Sehingga kami mau tidak mau harus menunggu penyelesaian huntara mereka jadi," imbuhnya.
Menurut dia, para warga pun berkomitmen untuk segera pindah dari Kampung Bayam setelah pembangunan huntara tersebut rampung. Hal ini, kata Anantasia, disampaikan oleh warga saat melakukan dialog dengan Jakpro.
Sementara itu, dia menjelaskan, akibat masih adanya warga yang bertahan di sekitar area pembangunan JIS membuat proses pengangkatan atap harus ditunda. Dia menuturkan, penundaan ini dilakukan lantaran pihaknya memperhatikan keselamatan warga.
"Karena kalau dipaksakan itu tidak memungkinkan. Karena memang itu masih benar-benar ada di Kawasan JIS, dan itu sangat berbahaya sekali," jelas dia.
Anantasia mengatakan, sebelumnya pelaksanaan pengangkatan atap seberat 4 ribu ton itu dijadwalkan pada akhir April 2021 lalu. Namun, hal itu harus diundur hingga Juni 2021.
Adapun wilayah Kampung Bayam yang terdampak proyek pembangunan JIS terbagi menjadi tiga, yakni Blok A-1, Blok A-2, dan Blok A-3. Lokasi Blok A-1 membentang dari tengah hingga utara lapangan latih JIS.
Kemudian, Blok A-2 berada di Taman BMW hingga tengah stadion. Sedangkan Blok A-3 areanya mencakup dari lapangan latih hingga kolong tol Tanjung Priok.