Kamis 06 May 2021 12:35 WIB

Puasa dan Tiga Pilar Peradaban Islam

Nabi Muhammad memimpin 300 prajurit mengalahkan seribu lebih prajurit Quraisy

Ilustrasi Ramadhan
Foto:

Oleh : Babay Parid Wazdi, Bankir Senior & Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah DKI

Puasa menjadi salah satu rukun Islam. Tanpa mengerjakan puasa maka keberislaman kita menjadi tidak sempurna. Bagaimana mungkin bisa disebut seorang muslim bila dia tidak melaksanakan salah satu rukunnya. Karena itu, jalan untuk menjadi seorang muslim yang sempurna adalah mengerjakan puasa. 

Tujuan penting puasa adalah untuk menjadi seorang muslim yang bertakwa. Takwa di sini menekankan pada aspek personal dan sosial. Terutama kejujuran, kesederhanan, keberpihakan terhadap yang lemah dalam segala aspek kehidupan kita sebagaimana halnya esensi dari ajaran puasa.  

Hal ini tampak sederhana, tetapi sebenarnya perlu waktu untuk kita bisa melaksanakannya. Karena itulah Allah Swt memberikan kesempatan kepada kita setiap tahun untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada-Nya melalui puasa. 

Melalui puasa, kita mengikis dan menghilangkan semua sifat buruk yang ada dalam diri kita. Perlahan-lahan dan hasil akhirnya adalah kita menjadi seorang muslim yang bertakwa. Ini bagian dari menjalani kehidupan Islam secara kafah. Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (Q.S al-Baqarah [2]:208)

Kafah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sempurna atau keseluruhan. Sementara itu, menurut pakar tafsir, kata as-silm di sini dimaknai sebagai kedamaian. Kedamaian oleh ayat ini diibaratkan dalam suatu wadah yang dipahami dari kata fi, yakni dalam.

Dengan begini, orang yang beriman diminta untuk memasukkan totalitas dirinya ke dalam wadah itu secara menyeluruh, sehingga semua kegiatannya berada dalam wadah atau koridor kedamaian. Ia damai dengan dirinya, keluarganya, dengan seluruh manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan serta alam raya. 

Ayat ini mendorong setiap muslim untuk melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangannya. Itulah makna dari takwa. Puasa adalah waktu yang tepat untuk kita menjelmakan makna dan ajaran Islam secara kafah, sehingga kita berkontribusi membangun kembali kejayaan peradaban Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement