Rabu 05 May 2021 13:09 WIB

18,9 Juta Orang yang Diprediksi Tetap akan Mudik

Belasan juta orang yang mudik bawa Indonesia dalam ancaman gelombang kedua Covid-19.

Sejumlah calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan bus di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (5/5). Sehari jelang larangan mudik lebaran pada tanggal 6-17 Mei 2021, jumlah penumpang bus di Terminal Cicaheum mengalami peningkatan sebesar 40 sampai 50 persen atau 1.200 penumpang per hari dibandingkan dengan hari biasa. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto:

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengingatkan agar masyarakat waspada adanya gelombang kedua pandemi Covid-19 akibat mudik Lebaran 2021. Apalagi meski ada larangan mudik oleh Pemerintah yang berlaku mulai 6 Mei 2021, masyarakat banyak yang telah berangkat mudik lebih awal.

Ketua Umum Pengurus Pusat PDPI Dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengatakan bahwa pandemi harus diatasi oleh semua orang, bukan hanya oleh Pemerintah dan tenaga medis. "Masyarakat masih ada yang belum mengerti betul bahwa keberhasilan mengatasi pandemi ini harus dilakukan dengan kerjasama dari semua orang. Kita akan masuk periode Lebaran yang tentunya akan banyak yang mudik, dan ini harus diantisipasi," ujar dr. Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers PDPI, Rabu (5/5).

PDPI mewanti-wanti adanya lonjakan kasus Covid-19 seperti yang saat ini terjadi di India. India sebelumnya  diketahui adalah salah satu negara dengan Testing, Tracing, dan Treatment  (3T) terbaik di dunia.

Akan tetapi, akibat kelalaian dengan adanya acara-acara kumpul masa sejak bulan Maret hingga April lalu, kasus baru di India memecahkan rekor dunia kasus baru harian yang mencapai angka lebih dari 400 ribu dan menyebabkan kolapsnya  sistem kesehatan di negaranya. Melirik perilaku masyarakat dua minggu  ke belakang, dengan semakin kentalnya suasana Ramadhan, semakin banyak pula kegiatan-kegiatan kumpul massa seperti buka puasa bersama, berdesak-desakan di pusat perbelanjaan, hingga mudik ke kampung halaman yang sayangnya  dilakukan tanpa kepatuhan terhadap  protokol kesehatan yang baik.

Baca juga : Doni Monardo: Tak Boleh Ada Pejabat Beda Narasi Soal Mudik

Dr Agus mengingatkan agar jangan sampai tragedi di India terulang di  Indonesia, apalagi sudah terdeteksi 10 kasus varian baru di  Indonesia. "Kunci bagaimana bisa mengurangi transmisi di masyarakat yaitu dengan mematuhi larangan mudik dan tetap melaksanakan protokol kesehatan," kata dr Agus.

dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Erlina Burhan, menambahkan bahwa sifat varian baru Covid-19 belum diketahui secara persis. Seperti, apakah varian tersebut dapat meningkatkan penularan, atau dapat menurunkan efektivitas vaksin, atau meningkatkan keparahan manifestasi Covid-19.

"Seluruh masyarakat tidak boleh lengah hanya karena jumlah kasus baru sempat turun, atau karena sudah divaksin. Karena jika kita lengah sedikit saja, ancaman gelombang kedua dari pandemi Covid-19 di Indonesia dapat menjadi kenyataan," kata dr Erlina.

Berikut rekomendasi PDPI untuk Lebaran 2021:

1. Tetap melaksanakan protokol kesehatan 5M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.

2. Menjalani imunisasi/vaksinasi Covid-19.

3. Tetap mematuhi protokol kesehatan 5 M walaupun sudah divaksinasi.

4. Melakukan silaturahmi Idul Fitri secara virtual atau daring dan taat kepada aturan dilarang mudik.

5. Setiap individu masyarakat mengambil peran pencegahan dan saling mengingatkan untuk mengatasi pandemi Covid-19.

6. Tetap waspada dengan besarnya potensi gelombang kedua Covid-19 di Indonesia.

photo
Larangan mudik Lebaran. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement