Selasa 04 May 2021 20:15 WIB

Mantan Komandan Kapal Selam Buka Suara Soal Radiasi

Ada sejumlah isu yang coba dia luruskan, mulai penyakit hingga ditelantarkan TNI AL.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Iwa Kartiwa.
Foto:

Iwa kemudian menerangkan, dia tidak pernah bertemu media sebelumnya. Dia baru berhadap-hadapan dengan media saat sakit ketika berada di RS TNI AL dr Mintohardjo saja. Sehingga, apa yang ramai dibicarakan belakangan bukan berasal dari dirinya.

"Kami tidak ingin mencari sensasi apa-apa, apalah artinya kami, saat ini kami sedang berduka, saudara kami gugur, kami tidak mau mencari sesuatu yang tidak pantas. Saya merasa malu. Bukan saya bela diri, tapi saya tidak mengeluarkan (pernyataan) apapun," ungkap mantan komandan KRI Cakra-401 itu.

Dia kemudian menekankan, TNI AL sangat memperhatikan kondisinya. Para pimpinan TNI AL sampai mengirimkan dokter pribadi untuk memeriksa kondisi kesehatannya ke rumah yang berada di Tasikmalaya tersebut. Sehingga, dia tidak mengalami kesulitan untuk berobat.

Syaraf Kejepit

Lebih lanjut Iwa menerangkan, soal penyakit sebenaenya yang ia derita. Semua berawal pada sekitar hari raya Idul Fitri 2017 ketika dia masih menjabat sebagai Dansatsel Koarmada II. Iwa ingat, ketika itu dia berada di rumah pribadinya menjalani libur saat izin lebaran. Di suatu ketika, dia tiba-tiba terjatuh saat batuk dengan posisi badan menunduk.

"Pada waktu itu memang tidak bisa berdiri sampai satu bulan. Kami terbaring di tempat tidur. Kami pulang ke Surabaya dan saat itu kami masih memakai tongkat. Itu awal mulanya," tutur Iwa.

Melihat kondisinya yang seperti itu, Iwa diperintahkan untuk lekas memeriksakan diri ke RS TNI AL. Dari hasil observasi yang dilakukan, ternyata Iwa terkena hernia nukleus pulposus (HNP) atau sering dikenal dengan sebutan syaraf kejepit.

"Syaraf kejepit di nomor empat dan lima. Sejak saat itu, saat kami beraktivitas membutuhkan tongkat. Kami berjalan, kaki kiri kami tidak bisa mengayun, seperti tidak bisa mengayun," jelas dia.

Meski dalam keadaan tersebut, Iwa masih dapat melaksanakan tugas hingga akhir masa jabatannya sebagai Dansatsel Koarmada II. Dia mengaku, ketika itu hanya kaki kirinya saja yang tak dapat digerakkan sehingga untuk melaksanakan aktivitas lainnya tidak ada gangguan.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement