Jumat 30 Apr 2021 05:48 WIB

Layanan Genose Ada di 55 Stasiun

KAI menambah layanan pemeriksaan Genose di Stasiun Bojonegoro

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah calon penumpang menjalani tes Covid-19 menggunakan alat GeNose C19
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah calon penumpang menjalani tes Covid-19 menggunakan alat GeNose C19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali menambah layanan pemeriksaan Genose sejak kemarin (29/4) yaitu Stasiun Bojonegoro bekerja. Dengan adanya penambahan tersebut maka fasilitas Genose ada di 55 stasiun.

"Kami terus menghadirkan peningkatan pelayanan bagi masyarakat yang bepergian dengan menggunakan transportasi kereta api sesuai dengan protokol kesehatan dan aturan yang ditetapkan pemerintah," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (29/4).

Joni mengatakan, layanan Genose dengan tarif Rp 30 ribu tersebut juga merupakan sinergi BUMN antara KAI dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI melalui anak usahanya Rajawali Nusindo (RN). Selain itu juga bekerja sama dengan PT Indofarma (Persero) Tbk melalui anak usahanya Farmalab.

Untuk dapat melakukan pemeriksaan Genose di stasiun, Joni mengatakan, calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking KA jarak jauh yang sudah lunas. Selain itu tidak boleh merokok, makan, minum (kecuali air putih) selama 30 menit sebelum melaksanakan tes.

"Masa berlakunya hasil negatif Genose maksimal 1x24 jam sejak pengambilan sampel," ujar Joni.

Joni menegaskan, KAI selalu memastikan seluruh mitra pelaksana pemeriksaan screening Covid-19 di stasiun. Baik melalui Genose maupun dengan Rapid Test Antigen yang dilakukan sesuai SOP yang telah ditetapkan dari mulai pemeriksaan hingga pengelolaan limbah.

"Masyarakat tidak perlu ragu untuk melakukan screening Covid-19 di stasiun karena kami terus berkordinasi dengan mitra untuk selalu profesional serta menjaga mutu dan kualitas yang diberikan bagi pelanggan KAI, kami melindungi pelanggan dgn penegakan protokol kesehatan yang ketat " jelas Joni.

Semua 55 stasiun tersebut yakni Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal, Pekalongan, Cepu, Purwokerto, Kutoarjo, Kroya, Kebumen, Gombong, Sidareja, Yogyakarta, Solo Balapan, Lempuyangan, Purwosari, Klaten, Wates, Madiun, Jombang, Blitar, Kediri, Tulungagung, Kertosono, Nganjuk, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Sidoarjo, Lamongan, Mojokerto, Jember, Ketapang, Probolinggo, Kalisetail, Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, Lubuk Linggau, Tanjungkarang, Kotabumi, Baturaja, Martapura, dan Bojonegoro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement