Kamis 29 Apr 2021 15:31 WIB

Pengamat: Ketua Umum Partai Ummat Kurang Dikenal Publik

Deklarasi Partai Ummat dinilai tidak memunculkan efek kejutnya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Tangkapan Layar Deklarasi Partai Ummat yang digagas Amien Rais, Kamis (29/4).
Foto: Tangkapan Layar Youtube
Tangkapan Layar Deklarasi Partai Ummat yang digagas Amien Rais, Kamis (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi, resmi menjabat sebagai ketua umum Partai Ummat. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai, sejumlah pengurus yang diperkenalkan dalam deklarasi cenderung tak dikenal publik. 

"Ridho yang didapuk sebagai ketum juga nyaris tak pernah dikenal publik. Berbeda dengan nama Hanafi Rais yang relatif populer," kata Adi kepada Republika.co.id, Kamis (29/4).

Menurutnya, deklarasi Partai Ummat tak memunculkan efek kejutnya. Partai Ummat terlihat ingin menjadikan Amien Rais sebagai magnet dengan menempatkan Amien Rais di posisi ketua majelis syuro. 

"Partai Ummat mengulang kejadian serupa sejumlah partai  yang menempatkan keluarga inti pada posisi inti kepengurusan. Ketua umum dan ketua majelis syuro ada pertalian keluarga dekat," ujarnya.

Setelah deklarasi, Adi menilai Partai Ummat langsung dihadapkan dua jalan terjal sekaligus, yakni mesti lolos verifikasi faktual untuk ikut pemilu dan upaya lolos ke Senayan. Menurutnya, hal tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan kerja dan logistik yang ekstra. 

"Sudah banyak contoh kasus partai baru tak pernah lolos ke Senayan. Bahkan, tak lolos administrasi ikut pemilu, seperti Partai Idaman, Rhoma Irama," ungkapnya. 

Sebelumnya, Amien Rais resmi mendeklarasikan kelahiran Partai Ummat. Deklarasi dilakukan pada 29 April 2021 atau tepat pada 17 Ramadhan 1442 H.

"Bismillahirohmanirohim, saya deklarasikan kelahiran Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama," ungkap Amien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement