Selasa 27 Apr 2021 17:12 WIB

Literasi Kebencanaan Sebagai Dasar Mitigasi Bencana

92 persen bencana adalah hidrometeorologi yang disebabkan oleh faktor antropogenik.

Bencana alam (ilustrasi)
Foto:

Banyaknya kejadian bencana ini menjadi latar belakang bagi Artha Graha Peduli (AGP) untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Pendiri AGP Tomy Winata di akhir tahun 2019 memiliki inisiatif untuk membentuk organisasi Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) AGP, dengan tujuan sebagai sarana untuk pelatihan penyelamatan pada saat terjadi bencana alam. Lebih dari 5 unit tenda besar, 100 orang personil dan sejumlah peralatan/perlengkapan kesehatan yang dipersiapkan menunjukkan betapa AGP menyadari pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kejadian bencana. Tanpa disadari usaha mempersiapkan diri ini ternyata menjadi salah satu kegiatan penting dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kini Rumkitlap AGP telah berkembang menjadi fasilitas kesehatan untuk merawat pasien Covid-19, tempat pelayanan tes Swab PCR atau Swab antigen, hingga menjadi tempat pelayan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum. Rumkitlap AGP kini ada di bawah kendali dan koordinasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara.

Indonesia harus sangat peduli pada usaha untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana. Karena itu BNPB menginisiasi Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di tanggal 26 April setiap tahunnya untuk mengajak semua pihak meluangkan waktu satu hari untuk dapat melakukan kegiatan kesiapsiagaan bencana secara bersama. Momen HKB ini tentunya menjadi suatu kesempatan yang penting untuk seluruh lapisan masyarakat agar bisa mengantisipasi, menanggulangi dan pulih sehingga mampu segera bangkit ketika bencana terjadi dengan dukungan negara dan semua pihak.

HKB merupakan sebuah momen penting untuk dapat menggiatkan semua usaha tentang Literasi Kebencanaan terutama untuk mendukung adanya mitigasi terhadap bencana. Dengan adanya HKB ini masyarakat dapat lebih mudah dan intensif untuk menerima informasi tentang adanya resiko bencana yang sesuai dengan kondisi daerahnya. Setiap instansi pemerintah kiranya memiliki bahan/materi dasar informasi terkait dengan kebencanaan sejalan tugas pokok dan fungsinya.

Sebagai gambaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan mitigasi bencana menyangkut upaya-upaya pengurangan resiko serta penyelamatan diri saat kejadian bencana berlangsung. Apakah itu gempa bumi, banjir, kebakaran, tanah longsor, dan lain sebagainya.

Dengan adanya kegiatan aktif literasi kebencaan kepada masyarakat luas, tentunya menjadi langkah penting bagi semua pihak yang peduli terhadap masalah kebencanaan dan menjadi suatu kegiatan penting bagi peringatan HKB. Sehingga tidak terjebak kepada suatu kegiatan seremonial yang kurang memiliki dampak langsung kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement