REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor menyiapkan opsi penerapan ganjil-genap bagi kendaraan bermotor di Kota Bogor pada akhir pekan untuk menekan angka penularan COVID-19 yang meningkat dalam sepekan terakhir.
"Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor dalam sepekan terakhir cenderung meningkat. Ada peningkatan sampai 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya," kata Wali Kota BogorBima Aryausai rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor, di Kota Bogor, Senin.
Menurut Bima Arya, Forkopimda sepakat untuk menekan penularan COVID-19 di Kota Bogor agar diberlakukan penerapan ganjil-genap untuk kendaraan bermotor pada akhir pekan."Peningkatan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang mencapai 20 persen, harus disikapi secara sungguh-sungguh. Jangan sampai lengah dan kemudian terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 gelombang kedua," katanya.
Berdasarkan data COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, tercatat penularan kasus COVID-19 di Kota Bogor pada Jumat (23/4) ada 38 kasus, pada Sabtu (24/4) ada 58 kasus, kemudian pada Ahad(25/4) ada 65 kasus. Dengan tambahan tersebut, maka akumulasi penambahan kasus positif di Kota Bogor dalam tiga hari ada sebanyak 161 kasus, sedangkan kasus positif yang dinyatakan sembuh pada periode yang sama hanya 84 kasus.Menurut Bima, jika dalam beberapa hari ke depan, trennya terus meningkat, maka akan diberlakukan lagi penarapan ganjil-genap untuk kendaraan bermotor pada akhir pekan.
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengatakan sepakat dengan rencana Wali Kota Bogor Bima Arya."Kalau dalam beberapa hari ke depan, kasus positif COVID-19 di KOta Bogor terus meningkat, sebaiknya diberlakukan penerapan ganjil-genap," katanya.Menurut Sisatyo, keputusan penarapan ganjil genap ada pada wali kota sebagai ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor.