Senin 26 Apr 2021 20:21 WIB

HMI Dukung Menhan Modernisasi Alutsista

HMI menyebut tenggelamnya KRI Nanggala jadi pelajaran untuk modernisasi Alutsista

Petugas Polairud berpatroli saat pelaksanaan Posko Terpadu Perbantuan Evakuasi KRI Nanggala 402 di kawasan perairan Celukan Bawang, Buleleng, Bali, Senin (26/4/2021). HMI menyebut tenggelamnya KRI Nanggala jadi pelajaran untuk modernisasi Alutsista
Foto:

Arven mengakui jika saat ini anggaran pertahanan yang dikantongi Kemenhan masih sangat jauh dari kata ideal. Seperti diketahui, prosentase anggaran pertahanan dari keseluruhan postur APBN hanya sebesar 0,8 persen. 

“Dari total anggaran 136 triliun itu yang dipergunakan tidak sepenuhnya untuk alutsista, ada belanja pegawai juga yg ditanggung oleh kementerian pertahanan,.Itu jauh dari kata cukup untuk belanja alutsista modern,” tambah Arven. 

Situasi ini menurut Arven menjadi semakin tidak ideal bagi posisi Kemenhan ketika harus diperhadapkan dengan pilihan antara pertahanan dengan kesejahteraan prajurit. Karena itu, Arven menegaskan pilihan Menhan yang sejak awal mendorong penguatan industri dalam negeri harus didukung penuh sebagai langkah efisiensi anggaran pertahanan. 

Untuk itu Arven mengajak semua pihak agar bisa menjaga kondusivitas dan mendukung kerja Kemenhan dalam upaya memodernisasi dan meremajakan alutsista TNI.  Karena hasil dari langkah ini tidak bisa instan untuk diperoleh. 

 

Menurut Arven, untuk membeli kapal selam, pesawat, dan alutsista lainnya tidak sesederhana membeli mobil di dealer. “Alutsista ada dimensi proses waktu yg panjang. Untuk buat atau beli kapal selam baru saja minimal membutuhkan waktu 5 tahun, minimal,” pungkas Arven.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement