REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian provinsi di Indonesia, Senin (26/4).
Berdasarkan data yang dirilis, kawasan berpotensi hujan lebat diantaranya Provinsi Banten, Bengkulu, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara.Kemudian waspadai potensi berikutnya di Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara.
Sementara, untuk prakiraan cuaca DKI Jakarta mayoritas cerah berawan dari pagi hingga dini hari mendatang. Hujan ringan akan dialami wilayah Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dampak perubahan iklim global terhadap La Nina menyebabkan frekuensi cuaca ekstrem di Indonesia terjadi makin sering.
"Dampak perubahan iklim ini kami proyeksikan sampai akhir abad ke-21, di mana kondisi ekstrem saat musim hujan itu akan semakin basah, dan apabila kemarau pun akan semakin kering dan frekuensi kejadian periode ulangnya semakin pendek dan intensitasnya tinggi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dia menjelaskan,melalui peningkatan curah hujan ekstrem yang terjadi di Jakarta, di mana pada siklusnya sejak tahun 1900-1950, baru terjadi dua kali hujan ekstrem dengan intensitas tinggi 145 mm dalam sehari. Namun sejak tahun 1980 bahkan 1990 kejadian hujan ekstrem itu bisa terjadi hanya kurang dari 50 tahun, bahkan hanya 2-5 tahun.
Selain itu dampak perubahan iklim lainnya yakni siklon tropis yang seharusnya dapat luruh, karena adanya gaya coriolis akibat rotasi bumi di lintang 0 sampai 10 derajat yang membuatnya kalah dengan kecepatan rotasi bumi.