REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menilai, pembangunan jalur sepeda permanen di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin tidak perlu menggunakan pembatas planter box atau pot tanaman berbahan beton. Menurut Pras, pembatas tersebut tidak memiliki estetika apabila dipasang pada jalan protokol Ibu Kota.
"Harusnya enggak perlu pakai beton sebesar itulah, enggak indah. Jalan protokol itu juga kan memang padat sekali semenjak motor dibolehkan lagi lewat situ," kata Prasetio saat dihubungi, Ahad (25/4).
Selain itu, Pras menuturkan, beton pembatas itu pun dapat membahayakan keselamatan para pengendara kendaraan bermotor. Sebab, terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan mobil Toyota Avanza lantaran menabrak beton pembatas jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (22/4).
Kendati demikian, Pras mengaku mendukung program pembangunan jalur sepeda. Namun, menurutnya, keberadaan jalur sepeda sepatutnya tidak menggunakan badan jalan yang ada dan memerlukan rambu lalu lintas yang jelas.
Hal ini agar tidak membahayakan pengendara sepeda maupun kendaraan bermotor. "Kalau bisa jangan di badan jalan, di trotoar saja dengan diberikan marka atau rambu. Kalau memang masih mau di badan jalan, ya sudah, gunakan pembatas yang tidak terlalu membahayakan kedua belah pihak dan rambu-rambunya diperkuat," jelas dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Rudi Saptari mengatakan, pemasangan planter box untuk pembatas jalur sepeda permanen di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat belum rampung. Rudi menyebut, pihaknya menargetkan pemasangan 4 ribu unit pembatas jalur sepeda permanen dan hingga kini, yang baru terpasang sebanyak 500 unit.
"Bahwa sekarang ini yang sudah terpasang planter box hanya sekitar 500 planter box," kata Rudi saat dihubungi, Rabu (31/3).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan jalur sepeda permanen di sepanjang Jalan Sudirman- Thamrin. Pembatas berupa planter box yang terbuat dari beton pun mulai dipasang di lokasi itu pada Rabu (24/2).
Syafrin menjelaskan, pembangunan pembatas jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer itu menghabiskan dana sebesar Rp 30 miliar. Dia menyebut, dana yang digunakan tersebut berasal dari kompensasi pihak ketiga.
"Anggarannya sekitar Rp 30-an miliar dari kompensasi pihak ketiga," ujarnya.