REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Polisi Nico Afinta meminta anggota jajaran polres di Blitar untuk siaga hingga ikut menyiapkan lokasi karantina menjelang Hari Raya Idul Fitri 2021. Alasannya, kasus Covid-19 di wilayah hukum ini masih tinggi.
"Saya minta agar seluruh kapolsek dan kasat, dipimpin Pak Kapolres, baik Blitar maupun Blitar Kota, meningkatkan pelaksanaan operasi, serta menyiapkan tempat karantina, lalu membuat surat kepada satgas penanganan Covid-19 provinsi terkait anggaran maupun rumah sakit rujukan," katanya saat memberikan pengarahan kepada jajaran dan para kapolsek di wilayah Polres Blitar di Blitar, Selasa (20/4).
Selain itu, Kapolda Jatim juga meminta kepada seluruh kapolsek untuk selalu melakukan koordinasi dengan baik melalui grup WhatsApp. Dengan begitu, berbagai informasi diharapkan dengan cepat tersampaikan. Ia mencontohkan seperti Polda Jatim dengan Dinkes Provinsi Jatim dan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim juga mempunyai WA (WhatsApp) grup termasuk di dalamnya ada Pangdam hingga Gubernur Jatim.
"Tolong diingatkan antara Bhabinkamtibmas, satgas Covid-19 yang ada di pemda, dengan Kapolres dibuatkan grup, wajib buat grup WA . Jadi saya minta seluruh Kapolsek dengan Kapolres punya grup WA," kata dia.
Kapolda mengatakan, vaksinasi juga menjadi bagian penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Untuk itu, ia berharap mengutamakan pelayan publik, baru kemudian orang yang sudah tua atau lansia.
Baca juga : Satgas Imbau Warga Berbuka Puasa di Rumah
"Masih banyak orang yang meninggal terkena Covid-19. Keluarga kita baik jauh maupun dekat. Sehingga kita harus menerapkan prokes (protokol kesehatan) khusus untuk Lebaran, tapi kamtibmas segera mengimbau melalui tokoh masyarakat, tokoh adat untuk mencegah orang datang balik ke Blitar," tegas dia.
Kapolda juga mendapat laporan hampir sebagian besar tenaga kerja yang keluar dari Blitar. Hal itu menandakan banyak orang yang bekerja di luar Blitar.
"Jadi betul-betul diseriusi upaya melalui saudara-saudaranya. Di sini itu mencegah. Caranya setiap kepala desa, kelurahan tokoh agama tokoh masyarakat melarang orang untuk pulang di awal seperti sekarang ini. Yang kedua, menyiapkan tempat karantina. Jadi disiapkan tempat karantina, kalau sudah sampai bobol, datang di karantina dulu. Baru dipastikan di swab ini disosialisasikan dan disepakati," kata dia.
Di Kabupaten Blitar, hingga Selasa (20/4) kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 5.165 orang. Dari jumlah itu, 4.494 orang telah sembuh, 484 orang telah meninggal dunia, dan 145 orang masih diobservasi, sedangkan sisanya masih dirawat.