Selain itu, Bulog juga sudah melakukan operasi pasar keliling wilayah Banywuangi. Berdasarkan pantauan Bulog, stok beras di Kabupaten Banyuwangi aman. Oleh sebab itu, harga beras di wilayah ujung Jawa Timur ini masih tetap aman.
Sementara itu, Kepala BI Jember Hestu Wibowo menjelaskan, pengecekan ketersediaan dan kesiapan beberapa komoditas bahan pokok ini bagian dari tugas TPID untuk menjaga inflasi di daerah. Dengan turun ke lapangan, tim bisa memberi jaminan dan informasi pada masyarakat bahwa persediaan bahan dan kebutuhan pokok di Banyuwangi sangat melimpah. "Masyarakat tidak perlu khawatir," ungkapnya.
Di sisi lain, Hestu mengakui pandemi ini sangat berpengaruh pada ekonomi warga. Sejumlah pedagang mengaku terjadi penurunan permintaan barang. Namun BI justru melihat tahun ini masih lebih baik dibanding sebelumnya karena ada peningkatan konsumsi warga.
Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan menambahkan jumlah stok beras Banyuwangi memang berlimpah. Pada tahun lalu, produksi beras di Banyuwangi mencapai lebih dari 495 ribu ton. Sementara untuk tingkat konsumsi masyarakatnya hanya sebesar 165 ribu ton.
“Ditambah stok hingga April 2018 sebesar 71.841 ton, stok beras kita sangat mencukupi,” kata Arief.
Ketersediaan komoditas lainnya seperti telur ayam juga cukup. Produksi telur Banyuwangi per bulan sebanyak 1.157 ton sedangkan konsumsinya 813 ton. Lalu untuk ayam ras produksinya per bulan 736 ton sedangkan jumlah konsumsi masyarakat sebanyak 633 ton.
Menurut dia, data stok telur dan ayam tersebut belum termasuk yang dihasilkan oleh peternakan-peternakan kecil. Hal ini terutama para peternak yang banyak tersebar di desa-desa. Sebab itu, pemkab memastikan stok telur dan ayam selama Ramadan aman.