REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memperkirakan, stok vaksin akan kembali seperti rencana awal pada Mei 2021. Pada April, stok vaksin terpaksa tidak mencapai target rencana awal karena pengiriman 10 juta vaksin AstraZeneca yang ditunda.
Nadia menjelaskan, pada rencana awal, vaksin yang diterima Indonesia sebanyak 15-21 juta dosis. "Diharapkan Mei jumlah vaksin kembali sesuai rencana awal sehingga akan mempercepat pencapaian target vaksinasi," kata Nadia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (15/4).
Stok vaksin yang ada pada April satu-satunya bersumber dari Sinovac yang dibuat PT Biofarma. Ia memperkirakan pada bulan ini akan ada vaksin sebanyak 7-11 dosis.
Nadia pun menegaskan, vaksin dosis kedua pasti akan diberikan bagi yang sebelumnya sudah menerima vaksinasi dosis pertama. Ia menjelaskan, rentang vaksinasi dosis kedua untuk Sinovac sudah mencapai 28 hari.
Rentang vaksinasi ini sama untuk semua umur mulai dari 18 tahun hingga di atas 60 tahun. "Ini dipastikan bahwa yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama pada Maret tetap akan mendapatkan vaksin Sinovac yang sama pada April ini," ujar dia.
Nadia menambahkan, vaksinasi tahap kedua masih akan dilaksanakan hingga Juni meskipun stok vaksin pada bulan ini tidak sesuai rencana awal. Selain itu, ia menegaskan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri akan terus memastikan bahwa komitmen Covax Facility untuk mengirimkan vaksin AstraZeneca pada Mei betul-betul dilaksanakan.
Ia menambahkan, rentang waktu vaksin AstraZeneca dari dosis pertama ke dosis kedua selama 12 pekan atau tiga bulan. Hal ini berarti masih ada cukup waktu untuk menerima vaksin AstraZeneca kembali pada waktu yang dibutuhkan.
Untuk mengatasi keterbatasan vaksin pada April, Kemenkes telah menetapkan dua prioritas vaksinasi. Kedua prioritas tersebut adalah lansia serta guru dan tenaga kependidikan mengingat sekolah diwajibkan melakukan tatap muka pada Juli 2021.
"Kita masih melaksanakan vaksinasi tahap kedua ini sampai Juni, dan saat ini fokus prioritas kita lansia dan tenaga pendidik," kata dia lagi.
Sebanyak 60 persen dari stok vaksin yang ada akan difokuskan kepada masyarakat berusia di atas 60 tahun dan sisanya akan diberikan untuk guru dan tenaga kependidikan. Menurutnya, pembagian ini sudah sesuai berdasarkan rekomendasi WHO.