REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Survei yang dilakukan Surabaya Survey Center (SCC) menunjukkan bahwa Partai Demokrat kurang diminati kalangan milenial di Jawa Timur. Survei tersebut melibatkan 1.070 responden dari 38 kabupaten/kota di Jatim, yang dilakukan mulai 5 hingga 25 Maret 2021.
Dalam top of mind pilihan milenial, Demokrat hanya berada di peringkat keempat dengan perolehan suara 4,2 persen. Posisi puncak diduduki PDI P dengan raihan suara 22,9 persen, PKB 9,5 persen, dan Gerindra 5,8 persen.
Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hari Fitrianto berpendapat, Demokrat kurang mendapat tempat di kalangan milenial karena beberapa alasan. Salah satunya karena Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak kurang tersosialisasi di kalangan partainya.
"Dengan kata lain, Mas Emil ini jarang banget menggunakan jaket Demokratnya ketika dia berada di ruang-ruang publik," kata Hari di Surabaya, Rabu (14/4).
Emil, lanjut Hari, selama ini di hadapan publik masih menjaga posisinya sebagai wakil Gubernur Jatim, ketimbang sebagai Plt ketua DPD Partai Demokrat Jatim. Menurut Hari, hal itu cukup berpengaruh terhadap elektabilitas partai.
"Mas Emil masih menjaga ketika dia tampil di ruang publik sebagai wakil gubernur, bukan pimpinan partai politik. Kalau ingin meningkatkan elektabilitas Demokrat, tentunya Mas Emil harus mampu menunjukkan dirinya sebagai ketua partai politik," ujarnya.
Hari berpendapat, saat ini juga terjadi kebuntuan komunikasi antara kalangan milenial dengan Demokrat. Dimana menurutnya, Partai Demokrat masih mengelola Parpol sebatas organisasi tanpa melakukan overlapping interaksi dengan kalangan milenial.
Artinya, kata Hari, sudah saatnya Demokrat Jatim harus benar-benar melakukan kinerja untuk menunjukkan bahwa partai ini dipimpin kalangan muda milenial. Termasuk penggunaan media sosial sebagai media yang banyak diakses kalangan milenial, harus benar-benar dimanfaatkan untuk merangkul kalangan muda.
"Terpenting, Mas Emil sebagai ketua partai saat ini yang merupakan generasi milenial, harus berani menunjukkan dirinya sebagai nahkoda Partai Demokrat," kata Hari.