Sabtu 10 Apr 2021 13:10 WIB

Polisi: Guru Yonatan Ditembak KKB saat Pergi Cari Terpal

Aparat telah mendapat nama kelompok kriminal bersenjata tersebut.

Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Aparat polisi mengatakan, kejadian terbaru Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan penembakan terhadap guru SMP Negeri Beoga,Yonatan Renden saat berkendara motor dengan kepala sekolah JS, Jumat (9/4), untuk mencari terpal guna menutupi jenazah guru Oktovianus Rayoyang telah mengeluarkan cairan.

Kepala Humas Satgas Ops Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudussy menjelaskan, aparat telah mendapat nama kelompok kriminal bersenjata tersebut. "Polri telah mengamankan TKP, membuat perimeter pengamanan, mendatangi Puskesmas Beoga, berkoordinasi dengan Koramil dan Yonif Raider 715. Diperkirakan ini merupakan kelompok KKB Muara dengan perkuatan senjata kurang lebih 20," ungkapnya, Sabtu (10/4).

Saat berkendara motor, Yonatan Renden dan kepala sekolah JS, ditembak kelompok KKB saat sampai di ujung bandara. Penembakan terjadi sebanyak dua kali, namun Yonatan tetap menancap gas menuju kampung Ongolan. Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan KKB dari arah belakang Koramil, dan pasukan TNI melakukan tembakan balasan ke arah tersebut. Kontak tembak berlangsung sejak pukul 16.30 hingga 18.30 WIT antara aparat TNI dengan gerombolan KKB. Hingga guru Yonatan Renden ditemukan telah meninggal dunia di depan rumah kepala sekolah JS, di Kampung Ongolan.

Aparat membawa korban menuju Puskesmas Beoga untuk mendapat pertolongan medis namun nyawa guru SMP Negeri Beogatersebut sudah tidak tertolong dan meninggal dunia. TNI dan Polri telah meningkatkan pengamanan khususnya bagi tenaga pengajar di Papua, dan akan terus mengejar kelompok bersenjata tersebut.

"Masyarakat tidak perlu takut atas teror yang diciptakan oleh kelompok kriminal bersenjata, karena TNI dan Polri akan terus mengejar mereka kemanapun mereka kabur," kata Kombes Iqbal Alqudussy menegaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement