REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor terus melakukan evaluasi terhadap uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Bogor, yang akan berakhir pada Jumat (9/4) nanti. Salah satunya, yakni masalah transportasi bagi para siswa yang harus diperbaiki.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim, mengatakan ada beberapa catatan yang harus diperbaiki oleh Pemkab Bogor sebelum melangsungkan PTM pada Juli mendatang. Termasuk masalah transportasi.
Dimana, berdasarkan hasil evaluasi uji coba PTM yang dilakukan secara terbatas, banyak siswa yang masih menggunakan angkutan umum untuk datang ke sekolah. Hal ini dinilai dapat meningkatkan kemungkinan siswa terpapar Covid-19 di angkutan umum. Sehingga, Muad mendorong Pemkab agar menyediakan angkutan khusus untuk anak-anak sekolah dalam pelaksanaan PTM nanti.
"Itu (transportasi) salah satu yang menjadi dianggap bagi sebagian tidak melakukan aturan. Padahal memang keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk pengadaan moda transportasi khusus, selama itu untuk kebutuhan masyarakat kita tetap mendukung," kata Muad, Selasa (6/4).
Tak hanya itu, sebelum digelarnya PTM nanti, politisi fraksi PDIP itu juga mengaku akan meminta data vaksinasi guru. Sebab, hal ini juga berkaitan dengan keselamatan para siswa menjelang digelarnya PTM.
"Saya pasti akan minta data sekolah mana yang tenaga pendidiknya belum mendapatkan vaksinasi, dan sekolah mana yang sudah mendapatkan. Harapan saya segera mungkin sebelum bulan Juli harus semuanya sudah dilakukan vaksinasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Atis Tardiana mengatakan, selama pelaksanaan uji coba PTM, belum ada kasus terkonfirmasi positif pada satuan pendidikan yang melaksanakan uji coba PTM.
"Alhamdulillah belum ada laporan terkonfirmasi positif, protokol kesehatan dijalankan dengan baik," ujarnya.
Meski demikian, Atis mengatakan, selama pelaksanaan uji coba PTM terbatas ini terdapat beberapa kelonggaran. Yakni, sejumlah siswa di beberapa sekolah masih ada yang pulang dan pergi menggunakan angkutan umum.