Selasa 06 Apr 2021 15:03 WIB

Ganjar: SOP Pencegahan di Luar Sekolah juga Penting Dipatuhi

Ganjar menyebut SOP pencegahan di luar sekolah belum dipahami peserta didik

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (berjersey sepeda) saat memantau pelaksanaan uji coba PTM di MTs Negeri 1 Kota Semarang, Selasa (6/4). Gubernur ingatkan SOP pencegahan di luar lingkungan sekolah juga harus dipastikan untuk mendukung keamanan uji coba PTM di sekolah.
Foto:

Ganjar juga mengingatkan agar guru-gurunya tidak bergerombol baik di luar maupun saat di dalam ruangan. Hal- hal yang kecil seperti itu harus terus diingatkan agar menjadi sebuah budaya yang baik.

Termasuk juga diingatkan lagi kepada orangtua, terutama seragam putra putri mereka juga supaya langsung dicuci. “Pastikan betul uji coba ini berjalan dengan baik supaya menjelang Juli nanti, sekolah di tengah pandemi bisa berjalan dengan aman,” tegasnya.

Sementara itu, pada hari kedua uji coba pelaksanaan PTM di sekolah ini, Gubernur Jawa Tengah kembali melakukan monitoring di sejumlah sekolah penyelenggara, sambal melakukan rutunitas olahraga bersepeda pagi.

Sekolah penyelenggara uji coba PTM yang disambangi orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah antara lain adalah MTs Negeri 1 dan MAN 1 Kota Semarang.

Kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang, Asroni mengatakan, uji coba PTM di sekolahnya diikuti oleh 120 orang siswa. Ke-120 siswa tersebut dibagi ke dalam delapan rombongan belajar (rombel).

Sehingga, satu rombel terdiri atas 15 orang siswa atau hanya 50 persen dari jumlah siswa dalam rombel normal. “Satu kelas diisi 15 siswa, kalua biasanya (sebelum pandemi Covid-19), satu rombel bisa mencapai 30 siswa,” jelasnya.

Terkait dengan protokol kesehatan dan SOP pencegahan di lingkungan sekolah, disebutkan Asroni, telah diterapkan seoptimal mungkin untuk menekan risiko penularan di lingkungan sekolah.

Para siswa diberi pemahaman untuk menaati protokol kesehatan. Antara lain wajib memakai masker di lingkungan sekolah dan tidak boleh bergerombol.

Layout akses keluar masuk siswa di lingkungan MTs tersebut juga sudah diatur sedemikian rupa hingga potensi kerumunan siswa pada saat akan masuk kelas maupun keluar kelas telah diminimalkan.

Selain itu, para siswa juga harus dipastikan diantar jemput oleh keluarga dan lapor ke pihak sekolah setibanya di rumah. Laporan dibuktikan dengan mengunggah dan mengirimkan swafoto mereka kepada guru/ wali kelas masing- masing.

 

“Swafotonya setelah siswa sampai di rumah, mereka juga sudah harus mandi dan ganti baju. Jadi selfie itu nanti jadi bukti kalau siswa benar- benar sudah sampai rumah tidak mampir selama perjalanan pulang,” tambah Asroni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement