Senin 05 Apr 2021 10:35 WIB

Telepon Raja Salman, Krisis Yordan, & Siapa Pangeran Hamzah?

Yordania menahan Pangeran Hamzah yang dituduh berkomplot dengan asing ganggu keamanan

Pangeran Hamzah bin Hussein
Foto: tangkapan layar bbc
Pangeran Hamzah bin Hussein

REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Rizky Jaramaya, Elba Damhuri

Yordania mendadak menjadi sorotan dunia setelah saudara Raja Abdullah, Pangeran Hamzah bin Hussein, ditahan aparat. Alasannya tegas: Raja Hamzah berencana melakukan makar kepada Raja resmi.

Raja Arab Saudi Salman langsung menelepon Raja Abdullah II, menegaskan solidaritas Kerajaan Saudi dengan Yordania. Raja Salman mendukung penuh segala upaya yang dilakukan Raja Abdullah untuk menjaga keamanan dan kedaultan Yordania.

Dalam pembicaraan telepon, Raja Salman mengatakan Arab Saudi mendukung semua tindakan yang diambil Raja Abdullah untuk menjaga keamanan Yordania dan menjaga stabilitasnya. Raja Salman berharap Yordania, di bawah kepemimpinan Raja Abdullah, terus aman, stabil, dan makmur. 

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, juga melakukan panggilan serupa kepada Raja Yordania dan Putra Mahkota Hussein bin Abdullah II.

Panggilan telepon dari raja dan putra mahkota ini datang setelah penangkapan atas Pangeran Hamzah pada Sabtu di Amman, menyusul apa yang oleh Wakil Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi disebut sebagai rencana jahat untuk mengguncang negara.

Safadi mengatakan mantan putra mahkota negara itu, Pangeran Hamzah, telah berhubungan dengan pihak asing atas plot tersebut.

Baca juga : Yordania Diguncang Intervensi Asing, Pangeran Hamzah Ditahan

Raja Abdullah mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada raja dan putra mahkota atas dukungan mereka, dan atas sikap Arab Saudi dalam membela Yordania dalam segala keadaan dan krisis.

photo
Raja Yordania Abdullah II (kiri) berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el Sissi usai pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Makkah, Arab Saudi, belum lama ini. - (AP Photo/Amr Nabil)

 

Pangeran Hussein juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang dalam kepada putra mahkota atas dukungan dari kepemimpinan Saudi, dan mengatakan dia menghargai sikap Kerajaan yang selalu berdiri di samping Yordania dan dukungannya untuk keamanan dan stabilitasnya.

Pangeran Hamzah bin Al-Hussein adalah putra mahkota pada 1999-2004 sebelum putra tertua Raja Abdullah II, Hussein bin Abdullah, diangkat menggantikannya. Raja Abdullah memberhentikan Pangeran Hamzah sebagai pewaris takhta pada 2004 dalam sebuah langkah yang mengonsolidasikan kekuasaannya. 

Alasannya Raja Abdullah, ingin membebaskan Hamzah dari kendala-kendala posisi putra mahkota dalam rangka memberinya kebebasan bekerja dan menjalankan misi atau tanggung jawab apa pun yang dipercayakan kepadanya. Putra mahkota saat ini adalah putra tertua Abdullah, Pangeran Hussein, yang berusia 26 tahun.

Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan juga menegaskan pendirian Kerajaan dan Raja Salman serta dukungan tak terbatas kepada putra mahkota untuk segala sesuatu yang memperkuat hubungan persaudaraan yang mengakar antara kedua negara yang melayani kepentingan bersama.

Baca juga : AS dan Negara Arab Sampaikan Dukungan pada Yordania

Dukungan Saudi untuk Yordania bersifat permanen dan konstan dalam semua krisis dan keadaan. Saudi memuji kepemimpinan raja yang melekat pada proses ekonomi dan kebangkitan pembangunan yang komprehensif di Yordania.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement