Jumat 02 Apr 2021 18:23 WIB

Tol Laut Trayek T-19 Ramaikan Jalur Niaga Selatan Papua

Komoditi unggulan daerah Papua, telah banyak diminati beberapa negara tetangga.

Tol Laut dengan filosofi Ship Follow The Trade menjadikan jalur lintasan niaga selatan Papua langsung melonjak ramai dengan meningkatnya distribusi logistik di wilayah Timur Indonesia.
Foto:

Hal senada juga disampaikan Kepala Kantor KSOP Kelas II Jayapura, Taher Laitupa, bahwa T-19 sangat bermanfaat bagi daerah-daerah di wilayah Papua bahkan daerah pegunungan karena proses pengiriman barang telah menjadi sangat mudah dan cepat dengan beroperasinya Kapal Tol Laut.

"Bahkan saat ini penyelenggaraan bisnis proses Tol Laut telah dilengkapi aplikasi teknologi mutakhir yang sangat mudah di akses oleh masyarakat yaitu aplikasi SITOLAUT," imbuhnya.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Merauke, Fransiskus Anggawen, Trayek T-19 (Merauke – Kokas – Sorong – Korido – Depapre – Sorong – Merauke) ini menjadi bukti nyata Program Strategis Nasional Tol Laut di Indonesia hadir khususnya di wilayah 3TP. Bahkan, akselerasi baru yaitu dengan adanya penambahan pelabuhan singgah atau deviasi ke Pomako tentu menjadi hal sangat baik dari sisi manajemen waktu saat distribusi logistik yang harapannya juga dapat menekan biaya logistik tinggi di wilayah Pegunungan Papua.

"Dengan beroperasinya KM. Logistik Nusantara 2 di Pelabuhan Depapre membuat para pelaku usaha lokal terus bertumbuh seiring dengan jalur perdagangan yang mulai terbentuk dengan mengikuti mekanisme pasar lokal dan nasional dengan hasil komoditi unggulan daerah seperti beras, karet, kelapa sawit, perikanan dan komoditi unggulan lainnya di Papua," ungkap Kepala Dinas Perindagkop, Provinsi Papua, Laduani.

Sejalan dengan itu, Bupati Jayapura, Matias Awaitouw menyampaikan, komoditi unggulan Kabupaten Jayapura saat ini tidak hanya batu ciping tapi juga komoditi lainnya seperti kayu olahan, arang kayu dan kelapa sawit yang berkualitas tinggi. Hal ini menjadikan ekonomi masyarakat Kabupaten Jayapura meningkat selaras dengan bertumbuhnya jenis usaha baru.

 

"Bahkan komoditi unggulan daerah Papua, telah banyak diminati beberapa negara tetangga di wilayah pasifik bahkan potensi permintaan jalur niaga perdagangan ke negara-negara pasifik semakin kuat, seperti di Papua Nugini, Kepulauan Salomon, Vanuatu, Palau dan negara-negara tetangga lainnya," papar Dr. Laus Rumayom, Tenaga Ahli Madya, Kantor Staf Presiden dalam kesempatan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement