REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Dua orang warga yang sebelumnya dikabarkan hilang akibat ledakan dan kebakaran dahsyat dari tangki di kilang Pertamina Balongan, telah ditemukan. Mereka selamat meski mengalami trauma.
Camat Juntinyuat, M Nurulhuda menjelaskan, kedua orang yang sempat dikabarkan hilang itu merupakan warganya. Keduanya ditemukan di rumah orang tua mereka di Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, pada Selasa (30/3) pukul 15.00 WIB.
"Mereka dalam keadaan selamat, namun masih sedikit trauma atas kejadian tersebut," ujar Nurulhuda, Rabu (31/3).
Adapun kedua warga itu masing-masing bernama Muhammad Taufik (18) dan Diki Alfandi (18). Mereka merupakan pelajar kelas 12 SMK PGRI Karangampel.
Nurulhuda menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat kedua pelajar tersebut sedang naik motor pulang dari acara pengajian Ribath Ar Rahman di Desa Sindang, Kecamatan Sindang. Saat melintasi jalan raya Balongan, tepatnya di Blok Wismajati, sempat ada yang memberitahu agar pelan-pelan dalam berkendaraan.
Kedua pelajar itu mengira ada kecelakaan lalu lintas. Namun, mereka melihat ada asap, seperti kabut, dan tercium bau gas. Mereka pun mempercepat laju sepeda motor Yamaha Mio bernopol E 2087 SS yang mereka tumpangi.
"Namun, saat itu terjadi ledakan yang sangat dahsyat sehingga membuat mereka terpental ke sawah," kata Nurulhuda.
Kedua pelajar yang merasa panik melihat kobaran api langsung berlari menyelamatkan diri ke sawah menuju Desa Sukaurip. Saat itu, mereka menemukan dua orang korban yang juga teman mereka. Mereka pun melaporkan hal itu ke Pemerintah Desa Sukaurip.
"Selanjutnya mereka dibawa ke klinik Minawati beserta satu orang korban. Sedangkan korban yang satu orang lagi dibawa oleh warga setempat ke RSUD Indramayu," tutur Nurulhuda.
Sebelum subuh, orang tua dari kedua anak tersebut menjemput di Klinik Minawati. Mereka kemudian pulang ke rumahnya masing-masing.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi, dalam keterangan resminya, Senin (29/3) pukul 15.00 WIB, menyatakan, kebakaran di Pertamina Balongan menyebabkan satu orang warga terdampak yang meninggal dunia. Warga tersebut mengalami serangan jantung.
Selain itu, terdapat enam warga yang luka berat. Mereka adalah Kosim (18) warga Desa Juntikebon, Kecamatan Juntinyuat, Abdul (18) warga Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Khoirul Ikhwan (16) asal Desa/Kecamatan Juntinyuat serta Ibnu Ajis (18) dan Ahmad Asrori (18) asal Desa Juntiweden, Kecamatan Juntinyuat. Sedangkan satu korban lainnya, masih diidentifikasi.
Korban yang mengalami luka berat merupakan warga yang kebetulan sedang melintas di jalan raya di sekitar lokasi ledakan. Selain korban luka berat, adapula 15 orang luka ringan.
"Tak hanya korban luka, peristiwa itu juga menyebabkan 932 warga mengalami terdampak/mengungsi," tandas Dodi.