REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Jakarta masih berjalan lancar. Kendati, kilang minyak Pertamina RU VI Balongan terbakar. Pasalnya, stok dijamin aman tersedia.
Kepala SPBU Pertamina di Cikini, Jakarta Pusat, Pamin, mengatakan, pasokan BBM masih seperti biasa layaknya sebelum ada kebakaran. Kendati kebakaran di Kilang Balongan terjadi pada Senin (29/3) dini hari, pasokan BBM tetap datang pada Senin dan Selasa.
Pasokan untuk Rabu, kata dia, juga sudah dipesan dan bisa dipastikan datang sesuai jumlah permintaan. Kendati demikian, Pamin enggan merinci jumlah BBM yang dipesan per hari untuk SPBU berkode 31.103.03 itu.
Dia hanya memastikan bahwa stok BBM aman tak terdampak ledakan kilang minyak. "Stok BBM cukup untuk kebutuhan 3 hari ke depan karena masih PPKM jadi omset menurun, namun untuk menjaga kestabilan stok selalu setiap hari order," kata Pamin kepada Republika, Selasa (30/3).
Pamin menambahkan, pasokan BBM juga tak terganggu di SPBU Pertamina di Pramuka, Jakarta Timur. BBM masih tersedia untuk beberapa hari ke depan dan pasokan selalu ditambah setiap harinya.
Pamin mengetahui pasokan SPBU Pramuka karena dia juga menjabat sebagai kepala di SPBU berkode 31.131.01 itu. Baik SPBU Cikini dan Pramuka merupakan SPBU yang dikelola langsung oleh PT Pertamina.
Pasokan BBM juga tak terganggu di SPBU Pertamina di Kramat Raya, Jakarta Pusat. Kepala SPBU berkode 34.104.01 itu, Aip Sutarlan, mengatakan, pasokan BBM selalu datang sesuai permintaan dan jadwal pada Senin dan Selasa.
Pasokan untuk Rabu, kata dia, juga sudah dipesan hari ini. Namun, dia enggan menyebutkan jumlah BBM yang dipesan per harinya untuk SPBU yang dikelola pihak swasta itu.
Aip memastikan, bahwa tidak ada pengurangan kuota pasokan BBM sejauh ini maupun untuk beberapa hari ke depan. Stok BBM yang ada sekarang juga cukup untuk masyarakat dalam empat hari ke depan. "Stok sampai 4 hari ke depan masih cukup," kata Aip menegaskan.
Kilang minyak Pertamina RU VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, mulai terbakar pada Senin (29/3) dini hari. Terdapat tiga tangki dari total 72 tangki yang terbakar di kilang minyak yang memproduksi Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene, LPG, dan propylene itu.
Kilang Balongan memiliki peran strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya. Direktur Logistik, Supplay Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono menyebut, butuh waktu empat sampai lima hari untuk memulihkan dan mengoperasikan kembali Kilang Balongan.
Selama waktu penanggulangan kebakaran itu, kata dia, Pertamina kehilangan produksi sekitar 400 ribu barel BBM. Kendati demikian, ia memastikan, stok BBM nasional aman. Stok bensin cukup untuk 27-28 hari ke depan. Solar aman sampai 20 hari lagi. Begitu juga avtur yang cukup untuk 74 hari ke depan.
"Kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi, masyarakat nggak perlu panik. Stoknya berlebih," kata Mulyono, Senin.