REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya menyarankan agar pembelajaran tatap muka sekolah bisa dilakukan sesuai simulasi. Namun menurut dia, jika ada sesuatu yang terjadi ke depannya, posko dan satgas-satgas di daerah harus langsung bersiap menanganinya.
"Kita buka (sekolah) dan lakukan tatap muka sesuai simulasi. Kedaruratan di Indonesia harus ditanggapi bijaksana dan hati-hati, tapi harus didorong dengan kegiatan produktif,’’ ujar dia di Jakarta, Selasa (30/3).
Dia menambahkan, berbagai kegiatan tatap muka, termasuk pembelajaran harus dipastikan tetap menerapkan protokol 3M dan 3T. Termasuk vaksinasi pada tenaga pendidik dan peserta didik.
Lanjut Wiku, dalam pembukaan sektor tatap muka terbatas sekolah, semua pihak harus bisa melihat beberapa langkah yang diperlukan. Mulai dari pemantauan pra kondisi, timing, prioritas, koordinasi Pemerintah Pusat- Daerah dan monitoring serta evaluasi. "Harus dipastikan siap semuanya,’’ kata Wiku.
Wiku menegaskan, kondisi zonasi saat ini memang sudah membaik dari sebelum-sebelumnya. Terlebih ketika banyak zona orange dan kuning yang bermunculan. Namun, kata dia, harus tetap diperbaiki agar lebih banyak zonasi yang menghijau. "Dengan adanya zonasi PPKM di 15 provinsi, di tingkat RT/RW mereka bisa mengidentifikasi secara khusus, sehingga bisa mudah terdeteksi. Ini menjadi kendali di daerah apabila terjadi penularan di sekitarnya,’’ ucapnya.