Selasa 30 Mar 2021 00:02 WIB

Menakar Peluang Puan Jadi Capres 2024

Nilai jual Puan tampak rendah, sehingga akan menyulitkan relawan dan PDIP membranding

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Ketua DPR Puan Maharani
Foto:

Namun, kenyataannya elektabilitas Puan sangat rendah. Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Puan hanya 1,1 persen. Bahkan hasil survei Parameter Politik Indonesia (PPI), elektabilitasnya hanya 0,7 persen.

"Jadi terlihat ada kaitan antara prestasi jabatan publik dengan elektabilitas seseorang. Semakin menonjol prestasinya sebagai pejabat publik, maka akan semakin tinggi elektabilitasnya,"terangnya.

Sehingga, dengan rendahnya elektabilitas Puan selama menjadi pejabat publik, maka diperkirakan elektabilitasnya memang sulit untuk dikerek. Nilai jual Puan tampak rendah, sehingga akan menyulitkan relawan dan PDIP membrandingnya. Hal itu akan menyulitkan Megawati Soekarno untuk mengusung Puan menjadi capres.

Apalagi, sambung Jamiluddin, kalau Megawati diperhadapkan adanya kader PDIP yang elektabilitas tinggi, seperti Ganjar Pranowo. Sebagai panutan di PDIP, tentu Megawati harus objektif saat memutuskan siapa yang layak menjadi capres, Puan atau Ganjar. 

Kalau hasil survei relatif stabil hingga pertengahan 2023, maka pilihan paling rasional tentulah Ganjar. "Puan dengan berat hati harus rela tidak diusung jadi capres," ungkap Jamiluddin.

Namun, jika pilihan capres lebih bersifat politis, maka Megawati Soekarnoputri akan tetap memilih Puan. Risikonya, peluang Puan tidak terpilih pada Pilpres 2024 akan sangat besar. 

Dalam kondisi elektabilitas rendah, yang paling rasional Puan diusung menjadi cawapres. Di sini Puan berpeluang mendampingi Prabowo yang selama ini elektabilitasnya sangat tinggi. "Megawati berpeluang memilih opsi ini bila elektabilitas Puan tetap jeblok," tutupnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement