Ahad 28 Mar 2021 00:56 WIB

Megawati: Indonesia Memiliki Teknik Wastra Terlengkap

Perkembangan batik Indonesia dipengaruhi juga oleh para pedagang asing dan pendatang.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Foto:

Sekitar 1955, Presiden Sukarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia. Bung Karno menginginkan batik yang menampilkan nilai seni budaya sebagai jati diri bangsa sekaligus menyuarakan pesan persatuan Indonesia.

Pada waktu itu, Ibu Sud, Go Tik Swan, seorang penari yang kemudian menjadi pengusaha batik di Surakarta diminta Bung Karno untuk membuat Batik Indonesia.   "Akhirnya ditemukanlah bahwa batik Indonesia adalah perpaduan batik klasik dan batik pasisiran, perpaduan batik klasik berwarna cokelat hitam dan kebiruan, sedang batik pasisiran yang kaya warna," kata Megawati.

Batik Indonesia dikembangkan menggunakan warna-warna cerah. Kemudian beberapa desain baru muncul, seperti cendrawasih, sandang pangan, udang.

"Bung Karno menginginkan desain batik Indonesia tersebut mencerminkan penggabungan rasa persatuan, nasionalisme dan romantisme, yang mampu mendukung proses 'nation building'," kata Megawati.

Akhirnya, batik menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia setelah ditetapkan oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Bahkan, Pemerintah Indonesia pun menjadikan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional yang selalu diperingati setiap tahunnya.

Megawati menyadari arus global tidak terhindarkan. Namun, dengan karakter kuat sebagai bangsa, Indonesia dapat menjaga kebudayaan nusantara, kebudayaan Indonesia.

 

"Seperti yang kita lihat saat ini, bagaimana kekayaan wastra Nusantara tidak kehilangan ciri khas dan karakternya. Meski dalam perjalanannya terpengaruh sentuhan budaya lain, justru itulah yang menambah kekayaan wastra Nusantara sebagai satu wadah percampuran kebudayaan dunia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement