REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyebut Desa sebagai akselerator perekonomian regional dan pemangku kepentingan tingkat lokal. Lantaran sektor pertanian yang ditopang oleh desa juga berfungsi sebagai penyangga (buffer) dan jaring pengaman (safety net) dari goncangan ekonomi global.
Menurutnya bahkan memiliki peran penting dalam menentukan strategi ekonomi nasional yang diatur dalam UU No. 36 tahun 2014 Tentang Desa. Disisi lain dalam situasi pandemi tidak menghalangi geliat ekonomi Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, yang berbasiskan pada sektor pertanian untuk terus berjuang melawan arus ekonomi yang tidak seimbang di era pandemi.
“Di saat sektor lainnya tumbang, pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh 2.59 persen pada kuartal keempat tahun lalu,” ucapnya di acara Ngobrol Pancasila di Desa Karungan, Minggu (7/3).
Diharapkan Desa Karungan menjadi salah satu contoh inisiator ekonomi lokal yang berbasis mata rantai produksi dan tenaga kerja lokal. dengan demikian, tidak hanya profit yang dikejar, tetapi juga benefit untuk masyarakat lokal.
“Inilah yang disebut sebagai aktualisasi ekonomi pancasila, yaitu konsep perekonomian dalam mengejawantahkan etika gotong royong, kepedulian dan kesetiakawanan sosial, serta prinsip keadilan yang dibangun bukan hanya berdasarkan efisiensi ataupun profit, tetapi juga ditopang oleh aspek etik”, harapnya.
Pada kesempatan ini, Prof KH Yudian Wahyudi juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada lembaga pemerintahan dan masyarakat desa yang terus menyemai dan mendukung program Presiden Joko Widodo untuk mencintai produk dalam negeri sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong dalam membangkitkan kembali perekonomian nasional dari pandemi Covid-19.